Suara.com - Pengamat Militer Selamat Ginting memberikan kritik tajam terhadap kenaikan pangkat Mayor Teddy Indra Wijaya menjadi letnan kolonel (letkol).
Teddy naik pangkat dari mayor menjadi letkol tertuang dalam Surat Perintah Nomor Sprin/674/II/2025 yang dikeluarkan Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD).
Dasar keluarnya sprin itu adalah Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/238/II/2025 tanggal 25 Februari 2025 tentang Penetapan Kenaikan Pangkat Reguler Percepatan (KPRP).
Menurut Selamat Ginting, negara Indonesia rugi menugaskan Teddy sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) karena dia adalah lulusan sekolah militer Amerika Serikat.
Teddy pernah menempuh pendidikan militer di US Army Infantry School di Fort Benning, Amerika Serikat (AS) dan mengambil program Ranger School. Ia meraih tab ranger ketika mengikuti pendidikan militer tersebut. Ini artinya Teddy meraih kualifikasi pasukan elite Angkatan Darat AS (US Army).
Ranger School merupakan program sekolah pasukan paling elite di Angkatan Darat AS untuk menghasilkan lulusan US Army Ranger bagi Resimen Ranger ke-75. Pendidikan itu diikuti oleh tentara yang telah terpilih paling fit, baik secara fisik dan mental.
Teddy juga lulusan terbaik US Army Infantry School di Fort Benning, AS, pada November 2019. Teddy meraih predikat International Honor Graduate di antara 185 perwira siswa (171 perwira Amerika dan 14 perwira asing).
Selain itu, dia juga memeroleh Commandant List Award (20% teratas bidang Akademik) dan Gold APFT (Army Physical Fitness Test dengan nilai sempurna 100%).
"Menurut saya, negara ini rugi dalam kasus Teddy. Dia dididik dikirim ke Amerika untuk mengikuti Diklapa 1 sekaligus Ranger seharusnya begitu pulang dia menjadi Komandan Kompi, aplikasikan ilmu Ranger-nya. Kirim dia ke Papua pimpin kompinya untuk menghadapi OPM," ujar Selamat Ginting dikutip dari Youtube Forum Keadilan TV.
Baca Juga: Segini Gabungan Gaji Mayor Teddy sebagai Seskab dan Letkol TNI
Selamat Ginting mengatakan Teddy adalah prajurit Kopassus yang seharusnya bertugas di medan pertempuran bukan malah bertugas membuka tutup pintu dan pegang-pegang map.
"Dia Komando Pasukan Khusus, bukan tugasnya buka tutup pintu seharusnya buka tutup pertempuran bukan buka tutup pintu dan juga bukan pegang-pegang map," tegas Selamat Ginting.
Menurutnya, tentara diciptakan untuk memimpin pertempuran, untuk tugas perang bukan tugas-tugas pegang map atau buka tutup pintu.
Selamat lalu mencontohkan sikap Panglima ABRI Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani alias Benny Moerdani yang pernah menolak tawaran Presiden Sukarno menjadi Cakrabirawa, pasukan pengawal presiden.
Benny yang merupakan pasukan Kopassus, kata Selamat Ginting, lebih memilih mendapat tugas yang lebih berat dari sekadar mengawal presiden yang hanya terlihat gagah di Istana.
Ada juga Bambang Wijonarko, ajudan Presiden Sukarno yang kata Ginting menolak dinaikkan pangkatnya menjadi brigjen oleh presiden karena belum menempuh pendidikan sesko.
Berita Terkait
-
Segini Gabungan Gaji Mayor Teddy sebagai Seskab dan Letkol TNI
-
Kenaikan Pangkat Kilat Letkol Teddy Indra Wijaya Melenceng, Orang Dekat Prabowo Ini Didesak Mundur Dari TNI
-
LHKPN Mayor Teddy: Punya Banyak Aset Hibah, Kini Naik Pangkat Jadi Letkol TNI
-
Video Lawas Debut Mayor Teddy Go Public Viral, Jadi Partner Tinju Jokowi
-
Panglima TNI Ingatkan Prajurit yang Menjabat di Jabatan Sipil Harus Pensiun Dini, Sindir Seskab Teddy dan Dirut Bulog?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini