Suara.com - Eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, resmi menyandang status tersangka dalam kasus pencabulan anak dan penyalahgunaan narkotika.
Dalam video yang diterima Suara.com, AKBP Fajar mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Wajahnya tertutup rapat menggunakan masker berwarna hitam.
Kepala Biro Wabprof Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Brigjen Agus Wijayanto, mengatakan setelah statusnya menjadi tersangka, Fajar kini ditempatkan di tempat khusus (Patsus).
“Dirreskrimum Polda NTT di-backup PPA-PPO Bareskrim Polri, statusnya adalah sudah menjadi tersangka dan ditahan di Bareskrim Polri," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).
Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menambahkan bahwa Fajar juga diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap tiga anak di bawah umur dan seorang wanita dewasa.
"Hasil dari penyelidikan pemeriksa kode etik ditemukan fakta bahwa FWLS telah melakukan pelecehan seksual terhadap tiga anak di bawah umur dan satu orang usia dewasa," ujar Trunoyudo.
Selain itu, Fajar juga dijerat sebagai pelaku penyebaran video porno. Pasalnya, saat melakukan pencabulan, Fajar merekam aksi tersebut dan menyebarkannya ke dunia maya.
Fajar sempat berbicara saat digelandang keluar dari ruangan konferensi pers. Saat itu, ia hanya bisa berbicara lirih.
“Saya sayang Indonesia," kata Fajar.
Fajar diketahui menjabat sebagai Kapolres Ngada. Usai kasus ini, jabatannya dipindah ke Yanma Polri.
Saat ini, jabatan Fajar diisi oleh AKBP Andrey Valentino. Andrey sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Nagekeo Polda NTT.
Nasib AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja kini merosot tajam karena terseret dalam berbagai skandal, seperti dugaan pelecehan anak dan penggunaan narkoba jenis sabu-sabu.
Jabatan Kapolres Ngada yang diembannya dicabut melalui surat telegram Kapolri nomor ST/489/III/KEP./2025, ditandatangani oleh Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo pada 12 Maret 2025.
Saat ini, AKBP Fajar “ditempatkan” sebagai Pamen Yanma Polri dan digantikan oleh AKBP Andrey Valentino, mantan Kapolres Nagekeo Polda NTT.
Kasus ini berawal dari penangkapan Fajar oleh Divisi Propam Polri pada 20 Februari 2025 di Kupang, NTT, terkait dugaan penggunaan narkoba dan perilaku asusila.
Berita Terkait
-
Sosok AKBP Fajar Widyadharma dan Jejak Kejahatannya, Eks Kapolres Ngada Tersangka Kasus Pedofilia dan Narkoba!
-
Eks Kapolres Ngada Ditahan Bareskrim: Kasus Asusila Anak di Bawah Umur Terungkap!
-
Cabuli 3 Anak dan Seorang Wanita Dewasa, Eks Kapolres Ngada Bakal Disidang Etik Senin Depan
-
Polri Tetapkan AKBP Fajar Tersangka Kasus Asusila dan Narkoba
-
Kapolri Pastikan Tindak Tegas AKBP Fajar atas Skandal Pedofil dan Narkoba, Mulai Pidana dan Etik
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan