Suara.com - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menegaskan kembali komitmen untuk mencapai perdamaian permanen di Ukraina saat Inggris menyelenggarakan pertemuan virtual dengan lebih dari 25 pemimpin politik pada Sabtu pagi (15/3). M
eskipun begitu, tidak ada pengumuman mengenai langkah-langkah pertahanan yang spesifik atau yang diperbarui.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan, ketika ditanya tentang adanya komitmen konkret, Starmer menyatakan bahwa pertemuan tersebut telah membangun momentum politik dan militer, dengan negara-negara yang terlibat sepakat untuk meningkatkan tekanan bersama terhadap Rusia.
Namun, ia tidak merinci langkah-langkah spesifik yang akan diambil pada "tahap operasional."
Bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin dari Kanada, Ukraina, Australia, Selandia Baru, serta Uni Eropa, Starmer mendesak Rusia untuk "datang ke meja perundingan untuk menegosiasikan kesepakatan."
Ia juga mengumumkan rencana untuk mengadakan pertemuan militer pada Kamis (20/3) mendatang.
Starmer menekankan kesiapan Inggris untuk mengambil peran utama dalam "koalisi negara-negara yang bersedia," suatu kesepakatan pascakonflik yang diumumkannya dua minggu lalu dalam KTT London.
Ia menyatakan bahwa Inggris bersedia mengerahkan pasukan darat dan pesawat terbang, tetapi tidak menjelaskan kontribusi negara-negara lain dalam koalisi tersebut.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan Amerika Serikat dalam pertahanan masa depan Ukraina, menekankan bahwa diskusi dengan AS berlangsung "setiap hari."
Baca Juga: Eropa Siapkan "Jaminan Kredibel" untuk Ukraina: Tinggalkan Ketergantungan pada Amerika Serikat?
Starmer menambahkan bahwa Presiden AS, Donald Trump, berkomitmen untuk mencapai perdamaian abadi di Ukraina, dan hubungan erat antara Inggris dan AS menjadi dasar perencanaan mereka.
Sang Perdana Menteri juga menyatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin dalam pertemuan tersebut telah membahas peningkatan sanksi terhadap Rusia, termasuk kemungkinan langkah untuk membekukan aset-aset Rusia di masa depan.
Berita Terkait
-
Putin Tolak Mentah-Mentah Gencatan Senjata Usulan Trump, Apa Sebabnya?
-
Rusia Siap Gencatan Senjata dengan Ukraina Asal AS Penuhi Permintaan Ini
-
Bantuan Militer Sempat Terhenti Gara-gara Trump-Zelenskyy Bersitegang, Senjata AS Akhirnya Mengalir ke Ukraina
-
Trump Kembali Kirim Senjata ke Ukraina Setelah Gencatan Senjata! Apa yang Berubah?
-
Eropa Siapkan "Jaminan Kredibel" untuk Ukraina: Tinggalkan Ketergantungan pada Amerika Serikat?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman