Mehdi Karroubi lahir di Aligudarz, provinsi Lorestan, dan mendapatkan pendidikan keagamaan di Qom sebelum melanjutkan studi hukum Islam di Universitas Teheran. Sejak muda, ia aktif dalam gerakan politik yang menentang rezim monarki Shah Mohammad Reza Pahlavi, yang kemudian menggulingkannya dalam Revolusi Islam 1979.
Setelah revolusi, Karroubi menjadi anggota kunci dalam pemerintahan Iran yang baru dibentuk oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini. Ia dipercaya memimpin Yayasan Syuhada, sebuah lembaga yang bertanggung jawab atas kesejahteraan keluarga para martir revolusi dan perang Iran-Irak.
Peran dalam Pemerintahan dan Politik Reformis
Karroubi menduduki posisi Ketua Parlemen Iran dalam dua periode, yakni 1989-1992 dan 2000-2004. Sebagai anggota politikus garis reformis, ia aktif dalam berbagai kebijakan yang bertujuan memberikan ruang lebih bagi kebebasan sipil dan politik di Iran.
Pada tahun 2005, ia mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu Iran, tetapi kalah dari Mahmoud Ahmadinejad. Ia mengkritik keras proses pemilu yang dianggapnya tidak adil dan sarat kecurangan. Setelah kekalahannya, ia mendirikan Partai Kepercayaan Nasional (Etemad-e Melli), yang menjadi salah satu partai oposisi terkemuka di Iran.
Krisis Pemilu 2009 dan Tahanan Rumah
Pada pemilu 2009, Karroubi kembali mencalonkan diri melawan Ahmadinejad, bersama kandidat reformis lainnya, Mirhossein Mousavi. Hasil pemilu yang mengembalikan Ahmadinejad ke kursi presiden memicu protes besar-besaran di seluruh Iran, yang dikenal sebagai Gerakan Hijau. Karroubi dan Mousavi menjadi tokoh utama dalam gerakan ini, menuding adanya kecurangan dalam pemilu.
Akibat peran aktifnya dalam demonstrasi, Karroubi dijatuhi tahanan rumah pada 2011 oleh pemerintah Iran tanpa proses pengadilan.
Selama 14 tahun dalam tahanan rumah, ia tetap vokal dalam menentang kebijakan pemerintah, meskipun aksesnya terhadap dunia luar sangat terbatas.
Baca Juga: Konflik Yaman Membara: AS Serang Houthi, Iran Bantah Terlibat, Gencatan Senjata Gaza Terancam!
Pada 18 Maret 2025, ia akhirnya dibebaskan setelah keputusan dari Kepala Kehakiman Iran, sebagai bagian dari janji kampanye Presiden Masoud Pezeshkian.
Namun, status politiknya ke depan masih menjadi tanda tanya, terutama terkait pengaruhnya dalam dinamika oposisi Iran.
Warisan Politik
Mehdi Karroubi dianggap sebagai salah satu pemimpin reformis paling berpengaruh dalam politik Iran modern.
Meskipun mengalami penindasan politik, ia tetap menjadi simbol perlawanan terhadap otoritarianisme dan terus memperjuangkan kebebasan sipil di Iran.
Pembebasannya menandai perubahan signifikan dalam lanskap politik Iran dan dapat membuka jalan bagi kebangkitan kembali gerakan reformis di negara tersebut.
Berita Terkait
-
Konflik Yaman Membara: AS Serang Houthi, Iran Bantah Terlibat, Gencatan Senjata Gaza Terancam!
-
Sanksi AS Terkait Nuklir Disebut Ilegal, Tiongkok dan Rusia Desak Akhiri Tekanan ke Iran
-
Mirip Kisah di Alkitab, Fenomena Hujan Darah di Iran Bikin Merinding
-
Viral! Pantai di Iran Mendadak Berwarna Merah Darah Setelah Hujan, Apa yang Terjadi?
-
AS Desak PBB Kecam Aktivitas Nuklir Iran, Sebut Sebagai Bentuk Perilaku Kurang Ajar
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda