Trump memperingatkan Iran, pendukung utama Houthi, bahwa mereka perlu segera menghentikan dukungan untuk kelompok tersebut. Jika Iran mengancam AS, katanya, "Amerika akan meminta pertanggungjawaban penuh kepada Anda dan kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!"
Sebagai tanggapan, Hossein Salami, komandan tertinggi Garda Revolusi Iran, mengatakan bahwa Houthi membuat keputusan mereka sendiri.
"Kami memperingatkan musuh-musuh kami bahwa Iran akan menanggapi dengan tegas dan destruktif jika mereka melaksanakan ancaman mereka," katanya kepada media pemerintah.
Pesawat tempur AS menembak jatuh 11 pesawat nirawak Houthi pada hari Minggu, tidak ada yang mendekati Truman, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters. Pasukan AS juga melacak sebuah rudal yang jatuh di lepas pantai Yaman, kata pejabat itu.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan kepada "Sunday Morning Futures" di Fox News: "Begitu Houthi mengatakan kami akan berhenti menembaki kapal-kapal Anda, kami akan berhenti menembaki pesawat nirawak Anda. Kampanye ini akan berakhir, tetapi sampai saat itu tiba, kampanye ini tidak akan pernah berhenti."
Ia mengatakan bahwa membuka kembali kebebasan navigasi merupakan kepentingan nasional utama bagi AS dan bahwa Iran telah "memungkinkan Houthi terlalu lama."
"Mereka sebaiknya mundur," katanya.
Houthi menghentikan operasi mereka ketika Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata di Gaza pada bulan Januari. Namun pada tanggal 12 Maret mereka mengatakan bahwa ancaman mereka untuk menyerang kapal-kapal Israel akan tetap berlaku sampai Israel menyetujui kembali pengiriman bantuan dan makanan ke Gaza.
Baca Juga: Dolar AS Masih Loyo, Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Tag
Berita Terkait
-
Houthi Klaim Serang Kapal Induk AS! Apa Rencana Amerika Selanjutnya di Yaman?
-
Yaman Bersumpah Balas Dendam "Menyakitkan" Usai Serangan AS yang Tewaskan Puluhan Warga Sipil
-
Yaman Bersumpah Balas Dendam "Menyakitkan" Usai Serangan AS yang Tewaskan Puluhan Warga Sipil
-
PHK Massal di VOA: Kontraktor Terancam Deportasi, Misi Kebebasan Pers Hancur?
-
Dolar AS Masih Loyo, Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah