Suara.com - Ribuan massa yang tergabung dalam Forum PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) serta Aliansi Merah Putih menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Kementerian PAN-RB, Jakarta Pusat, Selasa (18/3) hari ini.
Aksi tersebut adalah bentuk penolakan terhadap keputusan pemerintah yang menunda pengangkatan calon PPPK tahap 1 tahun 2024.
Massa yang mayoritas mengenakan seragam batik PGRI dan kemeja putih sudah berdatangan ke depan gedung KemenPAN-RB sejak Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Di bagian lengan para calon PPPK juga terlilit pita berwarna merah simbol perjuangan.
Para pendemo banyak membawa poster yang isinya mayoritas adalah menolak penundaan SK PPPK tahap I tahun 2024.
Dalam aksi itu sejumlah perwakilan calon PPPK dari Kabupaten Bekasi turut membawa poster penolakan.
"Segera SK-KAN PPPK Tahap I Secepatnya, Angkat PPPK Tahap I Segera!," tertulis dalam poster PPPK dari Kabupaten Bekasi.
"Tolak Kebijakan TMT Serentak #SaveCASN2024 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi,” tulisan dalam poster lainnya.
Diketahui, pemerintah mempercepat waktu pengangkatan Calon ASN (CASN). Untuk CPNS dipercepat maksimal menjadi Juni 2025, dari sebelumnya Oktober 2025.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk CASN 2024: Pemerintah Percepat Pengangkatan! Ini Jadwal Terbarunya
Sementara pengangkatan PPPK tetap dijadwalkan maksimal Oktober 2025.
MenPAN-RB Fokus Pengangkatan CASN 2024
Pemerintah masih belum dapat memastikan terkait pendaftaran seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) 2025. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menegaskan, bahwa saat ini pemerintah masih fokus menyelesaikan pengangkatan CASN 2024 yang sempat mengalami penundaan.
"2025 kan kita belum ngomongin, kan kita masih menyelesaikan yang tahun 2024," kata Rini saat ditemui awak media di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (17/3).
Menurut dia, bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah mengarahkan agar seleksi ASN ke depan lebih memperhatikan prinsip meritokrasi serta pembenahan struktural, terutama dengan adanya lembaga dan kementerian baru.
Menurutnya, sebelum berbicara mengenai rekrutmen 2025, pemerintah perlu menyusun ulang grand design kebutuhan ASN.
Berita Terkait
-
Geger, CPNS & PPPK Dikebut: Juni dan Oktober 2025 Jadi Deadline!
-
Kabar Gembira untuk CASN 2024: Pemerintah Percepat Pengangkatan! Ini Jadwal Terbarunya
-
Pengangkatan CPNS dan PPPK Dipercepat? Pemerintah Umumkan Keputusan Krusial Hari Ini!
-
Presiden Prabowo Angkat Bicara Soal Penundaan CPNS: Lagi Diurus Semuanya!
-
PPPK 2024: Penundaan Pengangkatan Picu Protes! Apa Dampaknya Bagi Pelamar?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru