Suara.com - Pemerintah berkomitmen memotong garis kemiskinan ekstrem melalui program Sekolah Rakyat. Sekolah dengan konsep asrama itu nantinya akan mendidik anak-anak dari keluarga miskin ekstrem agar bisa punya bekal pendidikan.
Berkoordinasi dengan Kementerian Sosial sebagai koordinator pusat program Sekolah Rakyat, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sujadmiko menyampaikan kalau anak-anak yang dididik di Sekolah Rakyat akan diupayakan bisa mengeyam pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi.
"Sekolah untuk rakyat miskin, baik miskin ekstrem atau miskin relatif, kemungkinannya tidak hanya berhenti di SMA, tapi bagi yang berminat dan berbakat bisa didorong juga untuk sampai perguruan tinggi," kata Budiman usai rapat dengan Menteri Sosial di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Setelah lulus, para murid dari Sekolah Rakyat itu juga akan tetap diberi arahan. Budiman menyebutkan, lulusan Sekolah Rakyat akan diberdayakan untuk bekerja diberbagai proyek nasional pemerintahan Prabowo.
"Tadi kita menyepakati untuk bisa melakukan inkubasi dan memekerjakan lulusan-lulusannya ke program-program strategis yang dibuat oleh pemerintah Pak Prabowo. Seperti (pembangunan) 3 juta rumah, makan bergizi gratis, dan sebagainya," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan kalau pemerintah masih mematangkan konsep Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai pada tahun ajaran baru 2025/2026.
"Harapan Presiden ke depan itu nanti setiap Kabupaten/Kota minimal memiliki satu Sekolah Rakyat. Mudah-mudahan di tahun ini, tahun ajaran 2025/2026 bisa kita mulai. Sekarang sedang kita identifikasi, kita sedang matangkan jumlah sekolah nanti yang bisa memulai tahun ajaran 2025/2026," tutur Gus Ipul.
Diketahui bahwa program Sekolah Rakyat itu juga ada di dalam rencana induk Pengentasan Kemiskinan yang dibuat oleh BP Taskin.
Kurikulum Sekolah Rakyat
Hingga saat ini Pemerintah masih mematangkan kurikulum dan sistem pembelajaran untuk Sekolah Rakyat yang dikhususkan bagi anak-anak dari kelompok miskin ekstrem. Salah satu konsep yang telah dipastikan ialah adanya program matrikulasi bagi siswa selama satu tahun.
Mensos Saifullah Yusuf mengatakan program itu bertujuan untuk memberikan orientasi bahasa dan keterampilan dasar bagi siswa sebelum pembelajaran reguler dimulai, terutama sambil menunggu penyelesaian sarana dan prasarana.
“Presiden mengatakan, kalau memang perlu setahun untuk matrikulasi, tidak masalah. Yang penting anak-anak siap betul saat sekolah mulai berjalan penuh,” ujar Mensos Gus Ipul dalam rapat koordinasi di Jakarta pada Senin (17/03/2025).
Sekolah Rakyat ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026. Karena itu, Gus Ipul meminta seluruh jajarannya serta stakeholder terkait untuk bergerak cepat agar target yang sudah ditetapkan tidak meleset.
“Presiden telah menginstruksikan seluruh kementerian dan pemerintah daerah untuk mendukung Kemensos dalam proses persiapan, perencanaan, hingga operasional program ini. Kami harus bergerak cepat agar pelaksanaannya sesuai target,” ucapnya.
Dalam rapat itu disebutkan sudah ada 79 lokasi yang siap menjalankan Sekolah Rakyat. Rinciannya, 41 lokasi di bawah Kemensos, 30 lokasi di Jawa Timur, 1 lokasi di Solok, Sumatera Barat, 2 lokasi di Perguruan Tinggi, dan 4 lokasi di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Selain lokasi yang sudah dikonfirmasi, masih ada beberapa daerah yang menyatakan kesediaan, namun belum mengajukan surat resmi.
Berita Terkait
-
Jangan Tertipu Link Bansos, Mensos Gus Ipul: Waspada Banyak Penipuan!
-
Siswa Sekolah Rakyat Akan Dapat Orientasi Selama Setahun, Mensos Gus Ipul Ungkap Materinya!
-
Mantan Mendikbud M. Nuh Pimpin Perekrutan Guru Sekolah Rakyat: Apa yang Berbeda dari Sekolah Biasa?
-
Prabowo Luncurkan Sekolah Rakyat, Apa Bedanya dengan Sekolah Biasa?
-
Gus Ipul Ungkap Konsep Sekolah Rakyat: Targetkan 2.500 Siswa Per Sekolah, Butuh Berapa Guru?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri