Suara.com - Beberapa waktu lalu di media sosial khususnya di platform X atau Twitter beredar postingan yang berisi berita tentang Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Dalam cuitan yang diunggah akun X @Celebes71, memposting gambar tangkapan layar berita yang berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai Dana Haji tidak berdosa".
Cuitan tersebut kini telah hilang dari X. Namun sebelumnya cuitan akun @Celebes71 ini telah ditonton lebih dari 3 ribu kali, disukai oleh 33 pengguna dan menuai 25 komentar.
Dikutip dari website turnbackhoax.id, tim melakukan penelusuran mengenai kebenaran cuitan akun tersebut.
Tangkapan layar berita itu dimasukkan ke dalam pencarian Google Image Search. Hasilnya ada satu website berita yang membagikan foto yang sama dengan unggahan akun @Celebes71.
Website tersebut adalah CNN Indonesia. Dalam berita di CNN Indonesia, berita sebenarnya berjudul "Gibran Ingatkan Pengusaha: Genjot Hilirisasi, Tetap Jaga Lingkungan".
Berita yang dibuat CNN Indonesia ini juga dibuat media nasional lainnya. Sementara berita yang diunggah akun @Celebes71 tidak ada yang serupa di media manapun.
Ini artinya konten berupa tangkapan layar yang diunggah akun Twitter/X “Celebes71” merupakan hasil manipulasi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah PDIP di Balik Aksi Indonesia Gelap?
Kesimpulan
Postingan akun X @Celebes71 dengan judul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai Dana Haji tidak berdosa" adalah konten manipulasi alias hoaks.
Faktanya sebenarnya itu adalah berita yang dibuat CNN Indonesia dengan judul artikel “Gibran Ingatkan Pengusaha: Genjot Hilirisasi, Tetap Jaga Lingkungan”.
Dikutip dari ANTARA, Gibran bicara mengenai hilirisasi ini pada acara buka puasa bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Di acara tersebut, Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan alam dalam pelaksanaan program hilirisasi industri di Indonesia.
"Pak Presiden dan saya tidak pernah bosan-bosan untuk membahas masalah hilirisasi. Dengan hilirisasi, kita bisa membuka lapangan pekerjaan, dengan hilirisasi kita juga bisa meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," kata Gibran.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah PDIP di Balik Aksi Indonesia Gelap?
-
CEK FAKTA: Program Tambal Ban Gratis Pemkot Solo, Nyata atau Palsu?
-
Dulu Lempar Sindir, Anak Gus Dur Kini Tampak Akrab dengan Gibran Rakabuming
-
CEK FAKTA: Puan Maharani Ditangkap KPK, Megawati Pingsan!
-
Cek Fakta: Ridwan Kamil Ditahan KPK Pertengahan Maret 2025
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga