Dalam jantung buatan BiVACOR, rotor maglev ini berfungsi sebagai elemen utama yang memompa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru pasien.
Teknologi ini mirip dengan yang digunakan pada kereta cepat seperti Linear Chuo Shinkansen di Jepang, yang melayang di atas rel untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan efisiensi.
Cara Kerja Maglev pada Jantung Buatan
Rotor Melayang Magnetis:
Rotor dalam jantung buatan BiVACOR terbuat dari bahan ringan dan tahan lama, seperti titanium, dan dirancang untuk melayang di dalam ruang pompa berkat medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan elektromagnetik di sekitarnya.
Tidak ada poros atau bantalan fisik yang menyentuh rotor, sehingga tidak ada kontak mekanis yang dapat menyebabkan gesekan.
Pemompaan Darah:
Rotor yang berputar pada kecepatan tinggi (diatur sesuai kebutuhan tubuh) mendorong darah masuk dan keluar dari jantung buatan melalui saluran yang terhubung ke pembuluh darah pasien.
Desain ini memungkinkan aliran darah yang stabil dan terus-menerus, meniru fungsi jantung alami, baik ke tubuh (sistemik) maupun ke paru-paru (pulmonal).
Kontrol Presisi:
Sistem maglev dikendalikan oleh perangkat lunak cerdas yang menyesuaikan kecepatan rotor berdasarkan kebutuhan fisiologis pasien, seperti saat istirahat atau beraktivitas.
Teknologi ini memastikan tekanan dan volume darah tetap optimal tanpa merusak sel-sel darah.
Baca Juga: Australia Bungkam China 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Socceroos Lanjutkan Tren Positif
Keunggulan Teknologi Maglev
Menurut BiVACOR dan kelompok risetnya, penggunaan maglev pada jantung buatan memiliki beberapa keunggulan signifikan dibandingkan perangkat jantung mekanis tradisional:
Daya Tahan Tinggi:
Tanpa gesekan mekanis, risiko aus atau kerusakan pada komponen sangat minim. BiVACOR memperkirakan jantung buatan ini bisa bertahan lebih dari 10 tahun, jauh lebih lama dibandingkan pompa jantung lain yang biasanya hanya bertahan beberapa tahun.
Efisiensi Energi:
Rotor yang melayang mengurangi kebutuhan energi untuk operasi, sehingga perangkat dapat didukung oleh baterai eksternal yang lebih kecil dan tahan lama.
Risiko Rendah terhadap Darah:
Tidak adanya kontak fisik mencegah kerusakan sel darah merah atau pembentukan gumpalan darah (trombosis), masalah umum pada pompa jantung konvensional dengan komponen bergerak.
Kenyamanan Pasien:
Desain ringkas dan tahan lama memungkinkan pasien, seperti pria Australia dalam kasus ini, untuk pulang dan menjalani kehidupan normal sambil menunggu donor.
Pengembangan dan Kolaborasi
Daniel Timms, pendiri dan kepala teknologi BiVACOR, memimpin pengembangan jantung buatan ini. Ia bekerja sama dengan tim dari Universitas Monash dan perusahaan medis AS-Australia BiVACOR.
Berita Terkait
-
Australia Bungkam China 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Socceroos Lanjutkan Tren Positif
-
Pasca Akusisi Raja Properti Indonesia, Valuasi One Global Gallery Meroket
-
5 Kesalahan Timnas Indonesia yang Tidak Boleh Terulang saat Lawan Bahrain
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia Tak Miliki Filosofi Permainan yang Jelas
-
Foto Penis Pasien yang Koma, Dokter di Australia Didenda Hingga Ratusan Juta
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri