Suara.com - Memasuki H-5 jelang Lebaran 2025, arus kendaraan yang keluar dari Jakarta terus meningkat signifikan.
Berdasarkan data Operasi Ketupat 2025, tercatat sebanyak 52.561 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Chaniago menyebutkan bahwa angka tersebut melonjak drastis jika dibandingkan dengan kondisi dua hari sebelumnya, yakni tepatnya pada Senin (24/3/2025).
Saat itu, jumlah kendaraan yang keluar Jakarta lewat GT Cikampek hanya mencapai 12.117 kendaraan.
"Sedangkan untuk yang masuk Jakarta melalui GT Cikampek Utama sebanyak 26.242 kendaraan,” ujar Erdi dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025).
Tak hanya di Cikampek, lonjakan volume kendaraan juga terjadi di jalur mudik lainnya.
Seperti yang terjadi pada arus kendaraan ke arah barat, tercatat 46.542 kendaraan keluar Jakarta lewat GT Cikupa menuju Merak.
Sementara itu, kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui jalur yang sama mencapai 45.302 kendaraan.
"Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui Gerbang Tol Ciawi arah Bogor sebanyak 31.722 kendaraan, sedangkan untuk yang masuk Jakarta melalui Gerbang Tol Ciawi sebanyak 30.890 kendaraan,” jelas Erdi.
Baca Juga: Mau Mudik Lancar? Cek Jadwal Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap Lebaran 2025 di Sini
Selain itu, di jalur selatan menuju Bandung, tercatat sebanyak 29.196 kendaraan melintas keluar Jakarta melalui GT Kalihurip Utama.
Sedangkan, kendaraan yang memasuki Wilayah Jakarta melalui gerbang tol ini mencapai 26.077 kendaraan.
Untuk memperlancar arus lalu lintas selama masa mudik, polisi juga menerapkan pembatasan untuk kendaraan sumbu tiga ke atas atau truk besar.
Larangan melintas ini berlaku mulai 24 Maret hingga 8 April 2025.
Untuk sejumlah jenis angkutan diberikan pengecualian, yakni untuk kendaraan yang mengangkut logistik, hewan ternak, uang, kebutuhan pokok, serta hantaran khusus.
Selain itu, Korlantas Polri telah menyiapkan beberapa skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan saat puncak arus mudik.
Salah satunya adalah penerapan contraflow dan one way di Tol Trans Jawa.
Untuk contraflow, bakal diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek mulai Km 40 hingga Km 70. Penerapan contraflow ini terbagi dalam dua periode.
Periode pertama dimulai Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 WIB hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 WIB.
Sementara itu, pada periode kedua akan berlangsung mulai Senin (31/3/2025) pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB, dan dilanjutkan pada Selasa (1/4/2025) pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Adapun skema one way akan diterapkan mulai Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.
Skema ini berlaku Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 WIB hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 WIB.
Kepolisian memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada H-3 Idulfitri. Pada saat itulah, skema one way akan diberlakukan penuh untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 100 juta warga dirediksi akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun 2025.
Puncak perjalanan arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025 mendatang.
"Operasi Ketupat 2025 akan digelar dari 26 Maret hingga 8 April. Puncak arus mudik diprediksi akan berlangsung pada 28-30 Maret,” ujar Wakil Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi, Irjen Endi Sutendi, dikutip Rabu (26/2/2025).
Mengacu pada data pemudik tahun sebelumnya, yang tercatat lebih dari 100 juta orang, Polri telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi.
Meskipun demikian, angka pasti jumlah pemudik tahun ini masih akan ditentukan melalui survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Melihat pengalaman tahun lalu, jumlah pemudik diperkirakan lebih dari 100 juta. Kami akan terus memantau perkembangan dan hasil survei terbaru dari Kemenhub. Rapat lintas sektoral akan dilaksanakan pada pertengahan Maret untuk membahas detail lebih lanjut,” jelas Irjen Endi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik