Suara.com - Sebanyak 2,2 juta pemudik diperkirakan akan kembali ke Jakarta. Hingga Jumat, 4 April 2025 tercatat 40 persen atau sekitar 880 ribu pemudik di antaranya telah melakukan perjalanan ke Jakarta.
Hal itu disampaikan Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. Agus menyebut masa arus balik mudik Lebaran Idulfitri 1446 H diperkirakan berlangsung hingga 8 April 2025.
"Proyeksi arus balik itu 2,2 juta. Hingga Jumat, 4 April 2025 diperkirakan sudah hampir 40 atau 41 persen yang sudah mengarah ke Jakarta," kata Agus kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
Sebanyak 60 persen pemudik lainnya, kata Agus, diperkirakan akan kembali ke Jakarta pada 5 hingga 8 April 2025.
"Sisanya itu 60 persen diperkirakan akan dibagi di tanggal 5, 6, 7, 8 April," katanya.
Demi memperlancar arus balik sejumlah langkah telah disiapkan Korlantas Polri. Mulai dari memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow hingga oneway.
"One way nasional arus balik nanti pada tanggal 6 kurang lebih jam 9 di Kalikangkung," jelas Agus.
Contraflow Arah Puncak Bogor
Sebelumnya Jasa Marga juga memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Puncak pada Sabtu (5/4/2025). Kebijakan yang diambil berdasar diskresi kepolisian itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas menuju kawasan Pucak di H+4 Lebaran Idulfitri Fitri 1446 Hijriah.
Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun menyebut contraflow diterapkan dari KM 44+500 sampai KM 46+500 sejak pukul 06.40 WIB.
Baca Juga: Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
"Atas diskresi kepolisian, Jasa Marga berlakukan contraflow KM 44+500 sampai KM 46+500 ruas Tol Jagorawi arah Puncak," kata Alvin kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku. Selain juga mengingatkan agar para pengemudi menyiapkan saldo e-Tol sebelum memulai perjalanan.
"Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan," imbuhnya.
Sementara KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Adrian Novianto mengungkap hingga pukul 07.00 WIB jumlah kendaraan yang melintasi menuju Puncak tercatat sebanyak 23 ribu. Kebijakan oneway atau satu arah dari Jakarta menuju Puncak juga telah diberlakukan sejak pukul 08.00 WIB.
Kebijakan itu, kata Ardian, akan diberlakukan selama empat jam. Namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi di lapangan.
Jadwal dan Titik Pemberlakuan Contraflow
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK