Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memberi nilai 6 dari 10 untuk kinerja pemerintahannya sendiri.
Terkait itu, pengamat politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ahmad Sabiq menilai angka tersebut mencerminkan bahwa Presiden menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
"Nilai 6 dari 10 bisa dibaca sebagai pengakuan bahwa masa awal pemerintahannya belum sepenuhnya memuaskan, baik di mata publik maupun menurut penilaian internal," kata Sabiq kepada Suara.com, dihubungi Selasa (8/4/2025).
Nilai itu bisa menunjukan kalau Prabowo menyadari adanya ekspektasi tinggi dari publik terhadap pemerintahannya. Sehingga nilai itu mencerminkan kesadaran akan janji-janji yang belum semuanya dirasakan masyarakat.
"Memberi nilai 6 untuk pemerintahannya sendiri menunjukkan ia sadar banyak janjinya belum terasa," imbuhnya.
Pernyataan Prabowo ini pun memunculkan pertanyaan: apakah ini akan menjadi pintu masuk menuju evaluasi besar atau bahkan perombakan kabinet?
Terkait itu, Sabiq tak buru-buru menyimpulkan. Menurutnya, apakah akan ada perubahan struktur pemerintahan sangat bergantung pada sejauh mana Presiden menindaklanjuti refleksi tersebut.
"Itu sangat tergantung pada tindak lanjut dari evaluasi atau otokritik itu sendiri. Jika tidak ada langkah korektif yang substansial dalam tata kelola pemerintahannya, maka bisa dianggap hanya sebagai retorika politik atau omon-omon belaka," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberi nilai untuk pemerintahannya yang sudah berjalan hampir 6 bulan.
Baca Juga: Wawancarai Presiden Prabowo, Ekspresi Najwa Shihab Tuai Perbincangan
Prabowo mengatakan, nilai kinerja pemerintahannya 6 dari 10. Pernyataan itu dia katakan ketika momen diskusi dengan tujuh pemred media nasional di Hambalang, Jawa Barat pada Minggu (6/4).
"Anda minta saya kasih nilai untuk diri saya dalam 5 bulan, terus terang saja saya bangga sekarang ini saya kasih nilai diri saya 6," kata Prabowo.
Kepala Negara kemudian mengaku bangga dengan nilai tersebut. Sambil berkelakar, Prabowo menyebut kalau nilai itu sudah lolos angka minimal. Meski begitu, Prabowo hanya menilai dirinya 6 lantaran ingin bekerja lebih cepat.
Soroti Banyaknya Demonstrasi
Saat bertemu 7 jurnalis senior, Presiden Prabowo Subianto juga bicara soal belakangan banyaknya aksi demonstrasi. Dia menilai demo merupakan hak warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Menurutnya tindakan kekerasan alias abusive dari aparat saat menangani demo perlu diinvestigasi.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan pemimpin redaksi IDN Times Uni Lubis dalam wawancara bersama tujuh jurnalis dar tujuh media massa di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Diminta Jangan Gegabah, Indonesia Punya Kartu 'Truf' Hadapi Tarif Trump, Apa Itu?
-
Wawancarai Presiden Prabowo, Ekspresi Najwa Shihab Tuai Perbincangan
-
Dibongkar Irfan Hakim, Beda Isi Hampers Lebaran Letkol Teddy dan Prabowo Subianto
-
Prabowo Tanggapi Tarif Trump: Kita Akan Berunding dengan Amerika!
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India