Suara.com - Beredar kabar mengejutkan di Turki. Disebutkan, terjadi protes besar di seluruh Turki terhadap rezim Erdogan menyusul penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem mamolu.
Kabar itu beredar di media sosial (Medsos) TikTok. Akun dengan pemilik nama “rajaherodes42” mengunggah informasi tersebut.
Akun Tiktok “rajaherodes42” pada Jumat (21/03/2025) mengunggah video yang menampilkan ribuan manusia.
Terdapat narasi diberikan pengunggah. Berikut narasinya:
Protes besar meletus di seluruh Turki terhadap rezim Erdogan menyusul penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem mamolu. Ribuan demonstran turun ke jalan, menyuarakan penentangan mereka terhadap tindakan pemerintah.
Per Jumat (04/04/2025) video itu sudah dilihat lebih dari seribu kali, disukai lebih dari 36 kali, dibagikan ulang lebih dari 6 kali dan menuai 4 komentar.
Pemeriksaan Fakta
Melansir dari Turnbackhoax.id, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo memasukkan kata kunci “demo di Turki buntut dari ditahannya Wali Kota Istanbul” ke mesin pencari Google.
Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Pecat 55 Pejabat Kepala Daerah?
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan potongan awal video lewat Google Lens.
Untuk diketahui video berasal dari momen misa kudus yang dipimpin oleh bapa Paus Fransiskus di Tasi Tolu Dili, Timor Leste pada Selasa (10/09/2024).
Video serupa dimuat dalam kanal Youtube milik Viral Timor Leste dengan judul video “Lautan Manusia di Timor Leste Setelah Misa Kudus Bersama Paus Fransiskus” yang diunggah pada Rabu (11/09/2024).
Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
Bisa disimpulkan, unggahan berisi narasi “demo di Turki buntut dari ditahannya Wali Kota Istanbul” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Ekrem mamolu: Wajah Baru Politik Turki dari Jantung Istanbul
Ekrem mamolu adalah salah satu tokoh politik paling menonjol di Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Namanya mencuat ke panggung nasional setelah meraih kemenangan dalam pemilihan Wali Kota Istanbul pada tahun 2019, yang disebut-sebut sebagai pukulan telak bagi partai berkuasa AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdoan.
Latar Belakang dan Pendidikan
Ekrem mamolu lahir pada 4 Juni 1970 di Trabzon, sebuah kota di wilayah Laut Hitam, Turki.
Ia berasal dari keluarga pebisnis dan melanjutkan pendidikannya di Istanbul University, mengambil jurusan Administrasi Bisnis di Fakultas Ekonomi.
Setelah lulus, ia terjun ke dunia bisnis keluarga, terutama di sektor konstruksi dan real estat.
Karier Politik
mamolu memulai kiprahnya di dunia politik dengan bergabung ke Partai Rakyat Republik (CHP), partai oposisi utama di Turki yang berpaham sekuler.
Ia pertama kali mencicipi jabatan publik sebagai Wali Kota Distrik Beylikdüzü, salah satu distrik di pinggiran barat Istanbul, pada 2014.
Keberhasilannya di wilayah tersebut membuat namanya makin dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan transparan.
Puncak kariernya sejauh ini terjadi pada tahun 2019, ketika ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Istanbul.
Setelah pemilu yang penuh kontroversi dan sempat dibatalkan oleh pihak berwenang, mamolu menang telak dalam pemilu ulang.
Kemenangannya dinilai sebagai titik balik politik di Turki, karena Istanbul merupakan kota terbesar dan pusat ekonomi negara, serta menjadi basis kekuatan politik Presiden Erdoan.
Gaya Kepemimpinan
mamolu dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang modern, komunikatif, dan terbuka.
Ia aktif di media sosial dan sering menyampaikan informasi serta pesan secara langsung kepada warganya.
Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan komitmennya terhadap transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola pemerintahan yang bersih.
Selain itu, mamolu juga menonjol dalam upayanya memperkuat layanan publik dan memperjuangkan kota yang lebih inklusif, baik dari sisi sosial maupun lingkungan.
Ia juga dikenal sebagai tokoh yang menjembatani berbagai lapisan masyarakat, termasuk kelompok minoritas.
Kontroversi dan Tekanan Politik
Sebagai tokoh oposisi yang mulai memiliki pengaruh luas, mamolu kerap berhadapan dengan tekanan politik dari pemerintah pusat.
Ia beberapa kali menghadapi penyelidikan dan bahkan proses hukum, yang oleh sebagian pihak dinilai sebagai upaya untuk membatasi kiprahnya menjelang pemilu nasional.
Meskipun demikian, popularitasnya tetap tinggi dan ia sering disebut-sebut sebagai kandidat potensial dalam pemilu presiden mendatang.
Warisan dan Masa Depan Politik
Kepemimpinan mamolu di Istanbul telah membawa angin segar dalam politik lokal Turki, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berorientasi pelayanan publik.
Namanya kini tidak hanya dikenal di Turki, tapi juga di kancah internasional sebagai simbol kebangkitan oposisi demokratis di negara tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting