Suara.com - Beredar kabar mengejutkan datang dari Negeri Tirai Bambu alias China. Disebutkan, ada flurona yang merupakan virus buatan tiga perusahaan vaksin di China.
Kabar itu antara lain beredar di media sosial (medsos) Instagram. Akun yang menyebarkan ialah "aguseven".
Akun Instagram “aguseven” pada Jumat (14/03/2025) mengunggah video [arsip] disertai klaim tersebut.
Terdapat narasi yang diberikan dalam unggahan itu. Berikut narasinya:
“3 Perusahaan Vaksin China Membuat Virus Gabungan, Akan disebar ke seluruh dunia. HMPV VS COVID-19 = FLURONA”
Melansir dari Turnbackhoax.id, per Kamis (10/04/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 1.260 tanda suka dan dibagikan ulang 1.810 kali.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “virus flurona” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, ditemukan artikel alodokter.com “Fakta Seputar Flurona, Infeksi Gabungan dari Covid-19 dan Influenza” yang tayang Januari 2025 dan ditinjau oleh dr. Kevin Adrian.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Susun RUU Penjarakan Pejabat yang Hina Rakyat
Dari artikel itu diketahui kalau flurona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang terinfeksi virus influenza dan Covid-19 secara bersamaan, yang dikenal sebagai koinfeksi.
Gejala flurona mirip dengan Covid-19 dan influenza sehingga sulit dibedakan. Gejala tersebut meliputi:
- Demam,
- Batuk,
- Kelelahan,
- Diare,
- Sakit kepala dan tenggorokah, hingga
- Hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa.
Flurona bukanlah virus yang diciptakan oleh tiga perusahaan vaksin di China.
Flurona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang terinfeksi virus influenza dan Covid-19 secara bersamaan.
Kesimpulan
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelusuran dan keterangan kalangan medis yang didapatkan, bisa disimpulkan unggahan berisi klaim “flurona adalah virus buatan tiga perusahaan vaksin di china” itu merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO