Suara.com - Ucapan Presiden Prabowo Subianto yang meminta menterinya untuk merapatkan barisan dianggap sebagai penegasan agar awak Kabinet Merah Putih tetap berjalan dalam ritme yang sama.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno merespons pesan Presiden Prabowo melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar saat agenda halal bihalal, beberapa waktu lalu.
Lantaran itu, Eddy mengemukakan, tidak mencium akan adanya reshuffle kabinet.
“Nggak, saya kira Pak Prabowo kan ingin semuanya berjalan dengan derap langkah dan ritme yang sama,” kata Eddy saat di hotel kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Menurut Eddy, pesan yang disampaikan Presiden Prabowo tersebut bagian dari instruksi agar pembantunya tetap kompak.
“Saya kira itu adalah bagian dari instruksi Presiden kepada para pembantunya agar mereka bekerja seirama, selangkah, dan secara koordinatif,” katanya.
Eddy juga menilai hal yang disampaikan Prabowo merupakan hal yang sangat lazim. Sebagai seorang kepala negara, pasti menginginkan para menterinya melaksanakan hal-hal yang kompak.
“Saya kira itu sangat lazim. Di mana pun seorang kepala negara pasti menghendaki para pembantunya untuk melaksanakan hal tersebut,” katanya.
Senada dengan Eddy, sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengungkapkan tidak ada persoalan besar dalam Kabinet Merah Putih.
Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Menteri Rapatkan Barisan? Bahlil: Nggak Ada Apa-apa, Biasa Aja
Hal ini juga sekaligus merespon pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar yang menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri merapatkan barisan saat agenda halal bihalal di kediamannya.
“Baik-baik aja, nggak ada apa-apa. Biasa aja. Rapat biasa aja ya,” ungkap Bahlil, saat di salah satu hotel kawasan Jakarta Barat, Senin (21/4/2025).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menggelar acara halal bihalal lebaran Idulfitri 1446 Hijriah di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2025).
Sejumlah pejabat tinggi negara, mulai dari para menteri Kabinet Merah Putih, kepala lembaga, hingga sejumlah anggota beserta pimpinan DPR RI tampak datang. Namun, Presiden Prabowo Subianto tak hadir dalam acara tersebut.
Meski begitu, Cak Imin menyampaikan bahwa Presiden Prabowo sempat menelepon dan menitipkan pesan penting bagi para menterinya.
"Tadi Pak Presiden menelpon saya, menyampaikan selamat halal-bihalal hari ini dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan," ujar Cak Imin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?