Danantara diketahui memang memiliki 99 persen saham seri B di BUMN.Dalam struktur kepemilikan saham BUMN, saham dibedakan menjadi dua kategori utama, yakni saham Seri A dan saham Seri B.
Saham Seri A, yang sering disebut juga sebagai saham dwiwarna, adalah saham istimewa yang memberikan hak khusus kepada negara, seperti hak veto dalam pengangkatan direksi, perubahan anggaran dasar, dan keputusan-keputusan strategis lainnya, dalam hal ini 1 persen Saham Seri A Dwiwarna dipegang oleh Kementerian BUMN.
Sementara itu, saham Seri B adalah saham biasa yang mewakili hak kepemilikan secara ekonomi, seperti hak atas dividen dan apresiasi nilai saham, namun tidak memberikan hak kontrol strategis. Danantara berperan penting dalam mengelola saham Seri B yang sebelumnya secara langsung dimiliki oleh negara di berbagai perusahaan BUMN.
Full Team
Danantara kini telah melengkapi jajaran kepengurusannya dengan membentuk apa yang mereka sebut sebagai "The Dream Team". Mulai dari Dewan Pengawas, Pengarah, Penasihat, hingga Managing Director.
Rosan menegaskan bahwa seluruh nama yang masuk dalam "The Dream Team" dipilih murni berdasarkan kapabilitas, bukan karena titipan politik atau intervensi kekuasaan. "Jadi, kita tidak meng-entartain segala macam titipan. Wong Bapak Presiden saja tidak ada titipan nama," ujar Rosan.
Lebih lanjut, Rosan juga menolak keras adanya keterlibatan partai politik dalam susunan Danantara. "Tidak ada mohon maaf, nama dari partai-partai politik, itu juga tidak ada," imbuh Menteri Investasi dan Hilirisasi.
Menariknya, meskipun tidak ada nama titipan dari dalam negeri, jajaran pengurus Danantara justru diperkuat oleh sejumlah figur internasional kelas dunia. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, yang bergabung di Dewan Penasihat. Selain Dalio, ekonom global ternama Jeffrey Sachs, Equity Portfolio Manager dari Capital Group F. Chapman Taylor, hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra juga tercatat dalam daftar pengurus.
Menurut Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, keterlibatan para tokoh internasional ini bukan tanpa alasan. Pandu menjelaskan, pentingnya memahami risiko makroekonomi dan geopolitik global menjadi kunci dalam menentukan langkah investasi Danantara ke depan.
Baca Juga: Wapres Masih Bau Kencur, Rocky Gerung: Gibran Tak Mampu Hadapi Kompleksitas Politik Global
"Hal-hal yang menyangkut makro dan kita sangat aware, makanya tadi ada Dewan Penasihat seperti Ray, Jeffrey Sachs itu kenapa? Karena kita tahu bahwa macro risk semakin besar, geopolitical risk semakin besar," jelas Pandu.
Pandu, yang juga mantan bos emiten TOBA, memastikan bahwa seluruh figur asing yang direkrut adalah hasil seleksi murni tanpa adanya tekanan atau titipan dari pihak manapun. Danantara benar-benar ingin memastikan bahwa yang bergabung adalah mereka yang bisa membawa nilai tambah nyata untuk mengarungi tantangan ekonomi global ke depan.
Berita Terkait
-
Sebut Anggaran Fantastis MBG Irasional, Ekonom Ferry Latuhihin: Kok Maksa Banget, Ini Proyek Siapa?
-
Pede Sebut Kekayaan Danantara Tembus 1 Triliun Dolar AS, Prabowo: Ternyata Kita Kaya
-
Ultimatum Prabowo di Townhall Meeting Danantara-BUMN: Ganti Semua Direksi yang Gak Benar!
-
Dicap Koplak, Ekonom Ferry Latuhihin Skakmat Kepala Bappenas soal MBG: Ini Sekolahnya di Mana?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
-
Pelat Nomor Ditutup Jadi Target Khusus Operasi Zebra, Polda Metro: Biasanya Pelaku Kejahatan!
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!