Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung angkat bicara soal adanya saran untuk mengirim siswa nakal ke barak militer. Kebijakan ini sudah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pramono menyatakan enggan mengikuti cara Dedi itu. Sebab, pihaknya melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sudah memiliki cara lain dalam menertibkan siswa bermasalah.
Namun, ia tak merinci kebijakan apa yang akan diambil untuk menangni para siswa bermasalah.
"Jakarta punya kebijakan tersendiri. Terima kasih," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Sebelumnya, Dedi telah mengirim sejumlah siswa yang dianggap bermasalah untuk dididik di barak militer pada Kamis (1/5/2025).
Setidaknya ada 39 siswa yang telah dikirim ke Resimen Artileri Medan (Armed) 1/Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.
Usulan Pramono untuk mengikuti cara Dedi Mulyadi disampaikan oleh Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifli. Ia mengaku sepakat dengan kebijakan Dedi yang ingin mengirim siswa nakal ke barak militer untuk ikut pelatihan. Menurutnya, cara ini juga bisa diterapkan di Jakarta.
Menurut Taufik, pada dasarnya semua pelajar adalah anak yang baik. Hanya saja karena masih muda mereka punya energi berlebih yang perlu disalurkan ke kegiatan positif.
"Saya sangat setuju sekali dan sangat mendukung sekali jika para pelajar nakal, dalam tanda kutip lah nakalnya diberikan pelatihan yang sifatnya memang menyalurkan energi fisik mereka ke arah yang positif," ujar Taufik kepada Suara.com, Rabu (30/4/2025).
Baca Juga: Larang Sekolah Lakukan Pungli Jelang Kelulusan Siswa, Pramono: Bakal Saya Cek
"Pada umumnya sih sebenarnya seorang anak, seorang pelajar itu pada dasarnya baik," lanjutnya menambahkan.
Meski demikian, Taufik memberi catatan agar pelatihan yang diberikan hanya semi militer. Hal ini dilakukan untuk tak memberi kesan pemerintah mengarahkan mereka untuk berkarir sebagai aparat.
"Nah salah satunya kalau misalnya ikut pelatihan militer mungkin bukan militer penuh ya, tapi semi militer kalau militer yang penuh ya tentu saja dia harus berkarir nanti ke ABRI dan seterusnya," ucap Taufik.
Karena itu, ia menyarankan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk ikut membuat kebijakan berupa pembinaan gaya semi militer kepada para siswa nakal.
Dengan pendidikan karakter dan kegiatan positif, ia meyakini mereka tak akan lagi melakukan kegiatan negatif.
"Jadi karena memang pelajar masih muda, mereka masih punya kelebihan energi, maka yang memang harus diarahkan adalah energinya itu. nah salah satunya kalau misalnya ikut pelatihan militer," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Setelah Taman, Pramono Kini Mau Perpanjang Jam Operasional Museum dan Perpustakaan hingga Malam Hari
-
Klaim Tak Titipkan Orang di Jajaran Direksi Baru Bank DKI, Pramono: Saya Cuma Kenal Dirutnya
-
Ayah Menyesal Tak Bela Aura Cinta Saat Kena Skakmat Dedi Mulyadi
-
Larang Sekolah Lakukan Pungli Jelang Kelulusan Siswa, Pramono: Bakal Saya Cek
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf