Suara.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pertemuan dengan Integrity Council For The Voluntary Carbon Market (ICVCM). Pertemuan ini guna memaksimalkan potensi perdagangan karbon Indonesia.
Dalam pertemuan Menhut Raja Juli didampingi oleh Wamenhut Sulaiman Umar, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Laksmi Wijayanti, Direktur Bina Usaha Pemanfaatan Hutan dan Penasehat Umum Menteri Edo Mahendra.
Sementara itu, dari ICVCM yakni Chief Executive Officer ICVCM Amy Merrill, Director Of Continuous Improvement Work Programs ICVCM Anton Tsvetov.
Menhut Raja Antoni mengatakan transparansi, kredibilitas, dan akuntabilitas sangat penting. Ia mengatakan Indonesia mengakui peran strategis ICVCM dalam menetapkan standar tinggi dalam perdagangan karbon.
"Indonesia sepenuhnya mengakui peran strategis Dewan Integritas untuk Pasar Karbon Sukarela (ICVCM) dalam menetapkan dan mempertahankan standar tinggi untuk unit karbon yang diperdagangkan secara internasional," ujar Menhut Raja Antoni, saat pertemuan di Kantor Kemenhut, Jumat (9/5/2025).
"Dalam konteks global saat ini dimana transparansi, kredibilitas, dan akuntabilitas sangat penting-Prinsip Karbon Inti (CCP) ICVCM memberikan landasan yang kuat untuk memastikan integritas lingkungan dan sosial dari kredit karbon," sambungnya.
Raja Antoni meyakini masa depan pasar karbon tidak hanya bergantung pada volume, namun juga kualitas hingga integritas.
Menhut menyebut Indonesia berkomitmen untuk menjadi pemasok terpercaya.
"Indonesia meyakini bahwa masa depan pasar karbon tidak hanya bergantung pada volume, tetapi juga pada kualitas, integritas, dan ekuitas,"
Baca Juga: Forestra 2025: Satu-satunya Event Orkestra Hutan di Indonesia, Segera Dapatkan Tiketnya di Sini!
"Kami berkomitmen untuk menjadi pemasok tepercaya kredit karbon berintegritas tinggi yang berkontribusi secara berarti terhadap tujuan iklim global," tuturnya.
Selain dengan ICVCM, Menhut Raja Antoni juga bertemu dengan VERRA. Hadir dalam petemuan, Chief Executive Officer VERRA Mandy Rambharos dan Regional Representative APAC Win Sim Tan.
Pertemuan dengan VERRA sendiri dilakukan agar adanya keselarasan dengan metodelogi dan sistem akredirasi global.
Hingga memastikan kepemilikan dan otorisasi negara atas setiap unit karbon yang diterbitkan, mencegah resiko klaim ganda atau double counting.
Selain itu, pengembangan kapasitas bagi pelaku nasional dan lokal, terutama pengembang proyek berbasis masyarakat dan fasilitasi akses pasar dan pengakuan sisi permintaan untuk unit karbon Indonesia juga turut dilakukan.
Regulasi Perdagangan Karbon
Berita Terkait
-
Forestra 2025: Satu-satunya Event Orkestra Hutan di Indonesia, Segera Dapatkan Tiketnya di Sini!
-
Targetkan 2,7 Juta Lapangan Kerja Baru, Kadin Dorong Bisnis Kehutanan Regeneratif
-
Wamen PPPA Veronica Tan Akui Perempuan Jadi Tulang Punggung Perhutanan Sosial
-
Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah Sepanjang Sejarah: Yerusalem dan Tel Aviv Terancam!
-
Ekspor Lunch Box dari Kayu Sengon, Menhut Sebut jadi Salah Satu Impian Prabowo
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Demonstrasi Masih Terjadi, Sjafrie Sjamsoeddin Klaim Situasi Nasional Aman
-
10 Fakta Sadis Bekas Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Korban Dicincang Jadi Ratusan Potong!
-
Nasib Berbalik 180 Derajat: Dulu Dimusuhi, Kini Sri Mulyani Dibanjiri Simpati Karena Dicopot
-
Pamer Besuk Delpedro Marhaen, Menko Yusril Malah Ditantang Tahan Silfester Matutina: Lembek!
-
Jabat Menko Polkam Ad Interim, Sjafrie Sjamsoeddin Ngaku Belum Bicara dengan Budi Gunawan
-
Syukuran HUT ke-24 Partai, Demokrat DKI Kenang Era SBY: Kekuasaan Bukan Pentas Akrobat!
-
Horor Angin Kencang di Kebon Jeruk, Pohon Raksasa Tumbang Timpa Mobil Polisi dan Dishub
-
Ketum Golkar Bahlil soal PAW Adies Kadir: Nanti Kita...
-
Rencana Jenderal TNI Polisikan Ferry Irwandi Mentah di Polda, Koalisi Sipil Pasang Badan
-
Gegara Rumbai Agustusan, Istri Kades di Gorontalo Ngamuk Pukul Warga Hingga Dipanggil DPRD