Suara.com - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa tidak ada upaya dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghindari pertemuan dengan Joko Widodo atau Jokowi agar tidak dianggap dikendalikan mantan Wali Kota Solo tersebut.
Menurut Prasetyo narasi yang berkembang tersebut hanya persepsi. Ia membantah anggapan tersebut.
"Nggak ada begitu-begitu," kata Prasetyo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Menurut Prasetyo agenda pertemuan antara Prabowo dan Jokowi hanya persoalan waktu, mengingat jadwal keduanya yang sama-sama sibuk.
"Di tengah kesibukan beliau berdua, cocokan waktunya saja yang belum, belum ketemu begitu," ujar Prasetyo.
Kalau pun terjadi pertemuan, lanjut Prasetyo, Jokowi juga dalam posisi sebatas melakukan silaturahmi dengan Prabowo.
Prasetyo menegaskan tidak ada upaya dari Jokowi untuk mempengaruhi Prabowo. Posisi Jokowi sudah jelas, yakni menyerahkan kepemimpinan negara dan pemerintahan kepada Prabowo.
"Kalau untuk pemerintahan beliau sudah menyampaikan bahwa sekarang tidak ada itu matahari kembar, tidak ada itu istilah-istilahnya yang boleh dianggap beliau mempengaruhi Pak Presiden Prabowo itu, gak ada. Jadi sepenuhnya beliau menyerahkan kepemimpinan ini kepada Pak Presiden Prabowo," tutur.
"Jadi jangan ditafsirkan ke mana mana meskipun belum ketemu," sambungnya.
Baca Juga: Alasan Bareskrim Tangguhkan Penahanan Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo-Jokowi: Ada Iktikad Mohon Maaf
Bukan Boneka Jokowi
Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan dirinya bukan presiden boneka. Hal ini ditekankan Prabowo menjawab tudingan bahwa ia dikendalikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.
Bantahan itu disampaikan kepala negara saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
"Saya dibilang apa itu? Presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar," kata Prabowo, Senin (5/5).
Prabowo menekankan bahwa ia hanya melakukan konsultasi dengan kepala negara terdahulu, sebatas meminta saran dan pendapat dari Jokowi.
"Bahwa kita konsultasi, iya. Itu seorang pemimpin yang bijak. Konsultasi, minta pendapat, minta saran. Beliau 10 tahun berkuasa," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 T di Kasus Ijazah Jokowi, Setara Anggaran Setahun Polri
-
Berbekal Airsoft Gun dan KTA Palsu, Polisi Gadungan Tipu Driver Ojol dan Bawa Kabur Motor
-
Kondisi Pelaku Membaik, Polisi Dalami Motif 'Memetic Violence' di Kasus Ledakan SMAN 72
-
Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
-
Bukan HP Pribadi, Terungkap Alat Komunikasi Nikita Mirzani Saat Live dari Rutan Pondok Bambu
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang