Suara.com - Gegara merasa menjadi kobran malpraktik, tiga orang wanita kompak memolisikan sebuah klinik di kawasan Jakarta Timur. Pelaporan itu dibuat oleh ketiga korban dugaan malpraktik ke Polda Metro Jaya pada Rabu (14/5/2025).
Kuasa hukum korban, Andreas Hari Susanto Marbun mengatakan, buntut dari malpraktik ini hidung kliennya yang sebelumnya sempat menjalani operasi mengalami luka.
"Kedatangan kami ke Polda Metro Jaya tuk melaporkan dugaan malpraktik yang dialami tiga klien kami, dilakukan salah satu klinik di Jakarta Timur inisial DBC. Laporan kami secara resmi sudah diterima di SPKT Polda Metro Jaya," kata Andreas, di Polda Metro Jaya, Rabu (14/5/2025).
Adapun yang dibuatnya ketiga pelapor telah teregister dengan nomor LP/B/3196/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 14 Mei 2025.
Andreas melanjutkan, 3 orang pihak yang dilaporkan oleh kliennya yakni pihak klinik, seorang dokter berinisial SFR, dan agensi atau marketing berinisial RP.
Sementara tiga orang korban, yang melaporkan hal ini yakni NH (31), NHC (27), dan UN (29). Mereka merupakan pasien yang sebelumnya melakukan operasi hidung di klinik tersebut dalam waktu yang berbeda-beda, yakni di Januari 2023 hingga Desember 2024.
"Di tahun 2023, saat itu satu klien kami operasi hidung, yang mana waktu itu nama kliniknya ZBC dan saat ini ada di Cakung, Jaktim dengan nama DBC. Lalu ada klien kami yang operasi di tahun 2024 bulan Desember," jelas Andreas.
Andreas menjelaskan, ketiga kliennya sudah melakukan operasi lebih dari 1 kali, lantaran pada operasi pertama ada dampak imbas operasi.
Mulai dari luka, infeksi, hingga hasil operasi yang miring sehingga kliennya itu harus menjalani beberapa kali operasi.
Baca Juga: Heboh PSN Prabowo Diduga Dipalak Pengusaha Cilegon Rp5 Triliun, Begini Ultimatum Polisi
Namun, lanjut Andreas, bukannya membaik, kondisinya justru tak berubah dan semakin memburuk.
Kliennya pun telah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah karena setiap tindakan, kliennya harus mengeluarkan uang meski sejatinya dampak operasi tersebut terjadi karena penanganan tak becus dari pihak klinik.
"Dilakukan operasi pertama, dampaknya kayak semacam kondisi hidung tinggi, miring, dan bahkan luka,” katanya.
“Timbul benjolan berwarna merah, berubah menjadi nanah, kemudian pecah sehingga keluar cairan nanah dan darah. Pada saat perkembangannya pun, kondisinya semakin infeksi," imbuh Andreas.
Salah seorang kliennya, lanjut Andreas, bahkan sempat mengalami pendarahan selama sepekan. Menurut pihak klinik, hal itu merupakan hal yang wajar.
"Sedangkan kondisi klien saat itu sangat memprihatinkan, mengeluarkan pendarahan bagaimana mau dibiarkan,” kata Andreas.
Berita Terkait
-
Heboh PSN Prabowo Diduga Dipalak Pengusaha Cilegon Rp5 Triliun, Begini Ultimatum Polisi
-
Dituding Sandera Polisi saat Demo May Day di Semarang, 2 Mahasiswa Undip Ditangkap
-
Bripka MA dan Bripda RS Nyambi Bisnis Narkoba, Kapolda Kaltara: Kalau Memang Layak, Kami PTDH
-
Copot Bendera GRIB Jaya hingga FBR di Jaktim, Polisi: Tak Boleh Ada Simbol Ormas Kuasai Wilayah!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!