Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat kondisi terkini Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Padahal kata Megawati, kedua lembaga itu dibuat oleh dirinya saat masih menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia.
"Kenapa sih saya bikin MK? kenapa sih saya bikin KPK? Saya loh yang bikin, boleh sombong, saya bikin (MK dan KPK), (sekarang) sedih saya," kata Megawati saat berpidato pada acara Buku Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual di Kantor BRIN, Jakarta, Rabu (14/5/2025)
Meski demikian, Megawati selaku Dewan Pengarah BRIN tidak menjelaskan detail terkait alasan dirinya sedih melihat kondisi MK dan KPK saat ini.
Dalam kesempatan ini, Megawati lebih dulu menegaskan kalau Indonesia adalah negara hukum. Sehingga memiliki aturan yang harus ditaati pemerintah dan warganya.
"Dari sisi hukum juga saya kira enggak bisa deh harus bener-bener, Indonesia ini adalah negara hukum, supaya. Kenapa saya bikin MK?," kata Megawati.
Megawati kemudian meminta peserta yang hadir di ruangan untuk tidak ragu tepuk tangan atas pidato yang disampaikannya.
"Lah betul, tepuk tangan saja, jangan takut-takut, kemandirian itu namanya, orang bener kok," kata dia.
Ia kemudian bercerita saat dirinya menyampaikan pidato atau sambutan di acara partainya. Saat itu, seluruh kader berlambang banteng langusng semangat.
Baca Juga: Terbukti Politik Uang, MK Coret Semua Paslon Bupati-Wabup di Pilkada Barito Utara
"Kalau di partai saya, saya teriak merdeka, merdeka merdeka, semua pada ngikut. Lah di sini malu, nanti aku dipikir wong edan, merdeka gak dijawab," kata Megawati.
Dalam acara itu, Megawati juga menyinggung soal ramainya isu dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Megawati menilai dengan adanya isu ijazah palsu Jokowi bikin publik menjadi gonjang-ganjing. Terlebih sampai ada yang harus dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Yo, orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, benar apa enggak?" kata Megawati.
Ia kemudian mengaku bingung dengan sikap Jokowi yang juga mantan kadernya itu. Menurutnya, jika ijazah Jokowi asli maka tinggal menunjukan ke publik.
Dengan demikian, jika hal tersebut dilakukan Jokowi dari dulu maka publik tidak lagi dibuat heboh.
Berita Terkait
-
Heboh Isu Ijazah Jokowi Palsu, Megawati: Kok Susah Banget, kalau Asli Tinggal Tunjukkan
-
Belum Ada Tanda-tanda KPK Bakal Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat, Jadinya Kapan?
-
KPK Pilih Titip Mercedez Bens Ridwan Kamil ke Bengkel Daripada Rupbasan, Kenapa?
-
Respons KPK Soal Dugaan Penyelewengan Sekda DKI Marullah Matali Angkat Keluarga Jadi Pejabat
-
Terbukti Politik Uang, MK Coret Semua Paslon Bupati-Wabup di Pilkada Barito Utara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian