Hal ini, jelas dia, sangat diperlukan oleh masyarakat, sebab Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan angka TBC tertinggi di dunia dengan estimasi mencapai 1.090.000 kasus dengan kematian mencapai 125.000 orang pada 2023.
Taruna menilai langkah vaksinasi ini menjadi salah satu upaya terbaik yang harus dilakukan, guna menekan prevalensi TB di Indonesia yang terdiri atas bermacam-macam jenis.
"Oleh karena itu saya yakin ini banyak untungnya, sangat banyak manfaatnya," ujarnya.
Manfaat selanjutnya, jelas Taruna, vaksinasi TB bisa membantu mencegah adanya kasus TB resistan obat, di mana pada saat ini kasus tersebut terjadi di banyak orang Indonesia.
Ia juga memastikan bahwa vaksin TB yang akan diuji ini aman, sebab vaksin tersebut telah melalui uji preklinis, toksisitas, dan uji keamanan yang dilakukan dengan standar dunia.
Maka dari itu, BPOM telah mengeluarkan izin uji klinis dari vaksin TB yang akan diujicobakan di Indonesia, yang diberikan berdasarkan berbagai kajian saintifik.
"Kami sudah keluarkan, kami sudah sahkan itu (izin uji klinis). Sehingga, dengan landasan ilmiah, maka kita izinkan uji klinis sesuai dengan standar saintifik. Oleh karena itu tidak apa-apa (vaksin TB), yang jelas banyak keuntungannya," ucap Taruna Ikrar.
Berita Terkait
-
Indonesia Siap Uji Coba, BPOM Jamin Vaksin TBC Bill Gates Aman: Tapi Kita Belum Tahu Khasiatnya
-
Label Gizi Sulit Dipahami, BPOM Diminta Buat Sistem Peringatan Langsung di Depan Kemasan Produk
-
Baru Beli Skincare? Pastikan Bebas dari Bahan yang Dilarang BPOM
-
7 Rekomendasi Skincare China BPOM, Bikin Wajah Segar dan Glowing
-
8 Rekomendasi Merek Kosmetik BPOM, Aman untuk Anak Kecil
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya