Polresta Bengkulu juga telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap 21 orang saksi, termasuk lima awak kapal lainnya: Rahmad, Andri, Yandi, Dedek, dan Fandi. Kelimanya masih berstatus sebagai saksi dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Tragedi tenggelamnya kapal wisata di perairan Bengkulu yang merenggut nyawa delapan orang menjadi tamparan keras sekaligus peringatan serius bagi sektor wisata bahari di daerah tersebut.
Kejadian memilukan ini membuka mata banyak pihak akan rapuhnya sistem pengawasan dan lemahnya regulasi terhadap operasional kapal wisata yang seharusnya mengutamakan keselamatan penumpang di atas segalanya.
Pemerintah, baik pusat maupun daerah, kini didesak untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek wisata bahari, mulai dari legalitas perizinan, kelayakan armada, kompetensi awak kapal, hingga ketersediaan perlengkapan keselamatan yang wajib dimiliki setiap kapal yang berlayar membawa wisatawan.
Tidak boleh lagi ada kapal wisata yang beroperasi tanpa dokumen resmi atau mengabaikan standar keselamatan minimal, karena nyawa manusia tidak bisa ditukar dengan keuntungan ekonomi semata.
Tragedi ini harus menjadi momentum pembenahan serius dan bukan sekadar rutinitas administratif semata.
Reformasi total dalam pengawasan wisata bahari sangat dibutuhkan agar peristiwa serupa tidak terulang dan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dapat menikmati keindahan laut Bengkulu dengan rasa aman dan nyaman.
Karamnya Tiga Putera bukan sekadar insiden laut. Ia menyimpan kisah kelalaian, pengabaian hukum, dan tragedi kemanusiaan yang menuntut keadilan dan perbaikan sistemik.
Masyarakat menanti langkah tegas dari penegak hukum agar kasus serupa tidak terulang.
Baca Juga: Kisah Dua Calon Haji Bengkulu yang Wafat di Arab Saudi, Apa Penyebabnya?
Tag
Berita Terkait
-
Kisah Dua Calon Haji Bengkulu yang Wafat di Arab Saudi, Apa Penyebabnya?
-
Kapal Wisata Karam di Bengkulu, 107 Orang di Atas Kapal Diduga Melebihi Kapasitas
-
Korban Kapal Wisata Tiga Putra Karam di Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang
-
7 Fakta Tragedi Kapal Wisata Karam dari Pulau Tikus Bengkulu: 7 Orang Diperiksa
-
Kapal Tenggelam Usai Wisata ke Pulau Tikus Bengkulu, 7 Orang Tewas
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu