Suara.com - Kerusuhan hebat mengguncang Desa Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, setelah rumah Lurah setempat dibakar massa pada Rabu (15/5/2025).
Insiden tragis ini diduga dipicu oleh akumulasi kemarahan warga terhadap kepemimpinan sang lurah, terutama soal pengelolaan bantuan sosial (bansos), konflik antarwarga yang tak kunjung diselesaikan, hingga dugaan sikap arogan dari oknum perangkat desa.
Berikut adalah tiga penyebab utama yang memicu emosi kolektif hingga berujung pada aksi pembakaran:
1. Kisruh Bansos: Warga Merasa Tak Adil, Data Diduga Tidak Transparan
Sumber api kemarahan bermula dari distribusi bantuan sosial (bansos) yang dianggap tidak adil oleh sebagian warga.
Beberapa penerima bantuan yang masuk daftar sebelumnya justru tidak mendapatkan bantuan dalam penyaluran terakhir. Sebaliknya, warga yang dinilai lebih mampu justru tercatat sebagai penerima.
Muncul dugaan bahwa pendataan bansos tidak dilakukan secara objektif, dan ada permainan ‘orang dalam’ yang menyebabkan bantuan tidak tepat sasaran.
Isu ini sempat memicu demo warga beberapa minggu lalu, namun tak kunjung mendapat penyelesaian konkret.
2. Duel Berdarah Antardua Warga yang Diduga Tak Ditangani Serius
Baca Juga: Duel Berdarah Picu Kerusuhan di Lampung Tengah, Rumah Lurah Dibakar Massa
Beberapa hari sebelum rumah lurah dibakar, terjadi duel berdarah antara dua warga yang saling berseteru terkait lahan dan batas tanah.
Perkelahian itu menyebabkan satu orang luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Warga menyayangkan sikap pemerintah desa yang dianggap cuek dan tidak mampu menjadi penengah.
Situasi memanas karena keluarga korban merasa tidak mendapat keadilan, sementara pihak lawan diduga dekat dengan oknum di pemerintahan desa. Warga menilai ada pembiaran yang disengaja.
3. Sikap Arogan dan Tak Akomodatif: Lurah Dinilai Menutup Diri
Sikap lurah yang dinilai tidak terbuka terhadap keluhan masyarakat juga menjadi bahan bakar kemarahan warga.
Sejumlah pertemuan warga untuk meminta penjelasan tentang berbagai isu—mulai dari bansos hingga masalah keamanan desa—berulang kali gagal digelar.
Berita Terkait
-
Duel Berdarah Picu Kerusuhan di Lampung Tengah, Rumah Lurah Dibakar Massa
-
Santri 13 Tahun Dihabisi Remaja Kembar Gara-Gara Sandal: Ini Kronologinya
-
Tak Perlu Jauh-Jauh Ke Bali, Berikut 6 Rekomendasi Pantai Cantik di Lampung
-
Misteri Kematian Kakak Beradik Berpelukan di Pesisir Barat, Luka Serius Menguak Fakta
-
Pulau Mahitam, Menyaksikan Pesona Terumbu Karang di Pesawaran Lampung
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir