Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanul Haq mendesak Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bergerak cepat menuntaskan masalah terpisahnya jamaah haji Indonesia akibat penerapan sistem syarikah.
“Kemenag dan PPIH masih memiliki waktu untuk berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi guna mengatasi pemisahan suami-istri, lansia dengan anak atau pendamping, yang disebabkan oleh sistem syarikah. Pendataan yang telah dilakukan harus ditindaklanjuti dengan langkah strategis dan cepat untuk menyatukan kembali jemaah yang terpisah,” kata Maman kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya memiliki satu syarikah, terdapat delapan syarikah yang melayani jemaah haji Indonesia, yaitu Al-Bait Guest, Rakeen Mashariw, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.
Kedelapan syarikah ini bertanggung jawab atas kebutuhan jamaah, mulai dari konsumsi, akomodasi, hingga transportasi.
Namun, implementasi sistem delapan syarikah ini mengakibatkan terpisahnya anggota keluarga yang seharusnya berada dalam kelompok terbang (kloter) yang sama.
Maman mengapresiasi upaya pendataan sementara yang telah dilakukan oleh PPIH terkait jamaah haji Indonesia yang terpisah.
Data awal menunjukkan adanya potensi pemisahan sekitar 2.500 jemaah atau 1.250 pasangan.
Menurut informasi yang diterima Maman, petugas berupaya untuk melakukan penggabungan dalam waktu 1x24 jam setelah kedatangan di Mekkah.
“Jumlah ini berpotensi bertambah seiring berjalannya waktu dan proses keberangkatan jemaah. Data ini penting untuk mengetahui secara pasti jumlah jemaah yang perlu disatukan agar mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk, tenang, aman, dan nyaman,” katanya.
Baca Juga: Hasan Nasbi soal Pesawat Kepresidenan Disulap Mirip Punya Prabowo: Cuma Cadangan, Supaya...
Legislator dari Jawa Barat ini pun menekankan pentingnya Kemenag dan PPIH berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jamaah haji Indonesia. Hal ini termasuk memastikan agar jamaah dapat berkumpul kembali dengan keluarga atau pendamping mereka selama menunaikan ibadah haji.
“Keterpisahan ini menjadi catatan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang. Namun, kami tetap optimis masalah ini dapat segera diatasi, sehingga jemaah haji dapat beribadah tanpa rasa khawatir,” ungkapnya.
Maman berharap seluruh jemaah haji yang terpisah dapat berkumpul kembali dengan keluarga atau pendampingnya sebelum pelaksanaan puncak ibadah haji pada Jumat, 6 Mei 2025.
“Menjelang puncak haji, kondisi fisik dan psikis yang tenang sangat dibutuhkan. Semoga masalah ini dapat segera teratasi tanpa menimbulkan kendala lain,” pungkasnya.
Desak Lobi Arab Saudi
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang mendesak agar pemerintah Indonesia segara turun tangan melobi pemerintah Arab Saudi untuk menyelesaikan masalah sistem haji Syarikah yang menimbulkan kekacauan.
Berita Terkait
-
Desak Pemerintah Lobi Arab Saudi Urus Masalah Syarikah, DPR Waswas Puncak Haji di Armusna Kacau
-
Hasan Nasbi soal Pesawat Kepresidenan Disulap Mirip Punya Prabowo: Cuma Cadangan, Supaya...
-
Ciut Nyali Hadapi Lisa Mariana? Ridwan Kamil Minta Sidang Gugatan Hari Ini Diundur
-
Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Purnawirawan TNI Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Gibran?
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot