Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengusulkan agar para santri yang menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan bahan baku harian dengan menanam sendiri sayur dan buah secara kolektif.
Usulan itu ia sampaikan saat peluncuran seribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di lingkungan pesantren Jawa Timur.
Dadan mengatakan, kalau kebutuhan bahan baku untuk satu dapur MBG sangat besar dan rutin, sehingga harus disiapkan secara sistematis. Ia memberi contoh bahwa sekali masak, dapur MBG membutuhkan sekitar 300 kilogram sayuran, 350 kilogram buah, dan 450 liter susu.
Untuk itu, Dadan menyarankan pesantren membentuk kelompok-kelompok santri yang bertugas menanam jenis sayur berbeda setiap harinya agar suplai bahan tetap tersedia.
"Bisa saja santri nanti diwajibkan menanam sayur per kelompok. Misalnya Senin tanam bayam, Selasa tanam kangkung, kemudian Rabu tanam caisim, kemudian Kamis tanam terong, Jumat tanam brokoli," saran Dadan saat sambutan acara peluncuran 1.000 dapur MBG di pesantren wilayah Jawa Timur secara virtual, Senin (26/5/2025).
Dadan menyebutkan kalau dari 82,9 juta anak yang ditargetkan menerima MBG, 5 juta di antaranya merupakan santri. Saat ini baru ada 142 SPPG untuk pesantren yang telah dimulai. Sehingga baru melayani sekitar 65 persen jumlah santri yang mendapatkan MBG.
"InsyaAllah, seluruh penerimaan manfaat akan kita kejar di akhir 2025," katanya.
Dadan juga menegaskan bahwa para santri sebenarnya pasar baru yang besar dalam ekosistem pertanian dan pangan lokal. Hanya saja selama ini belum ada program yang mengonsolidasi kebutuhan sebesar MBG secara langsung dan terfokus.
Selain sayuran dan buah, Dadan juga menyoroti kebutuhan susu yang tinggi dalam program MBG. Ia memperkirakan satu dapur MBG butuh 450 liter susu per hari. Artinya dibutuhkan setidaknya 45–50 ekor sapi per lokasi untuk mencukupi kebutuhan susu.
Baca Juga: Klaim Siswa Penerima MBG Bisa Tumbuh Tinggi 180 cm, Kepala BGN: Sudah Terbukti 2 Anak Saya di Rumah
Hal itu juga membuka peluang integrasi peternakan dalam lingkungan pesantren dan kerja sama dengan warga sekitar.
"Sekarang satu ekor sapi bisa diperas susunya 10 liter untuk sapi rakyat. Kalau sapi yang dibuat profesional itu 30 liter. Jadi untuk bisa menghasilkan 450 liter susu, maka butuh sapi 45 atau 50. Jadi harus ada sapi di sekitar pesantren itu sampai 50," katanya.
Ia menambahkan bahwa susu tersebut akan langsung diserap oleh dapur MBG, sehingga menciptakan rantai pasok lokal yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas pesantren serta masyarakat di sekitarnya.
Saran itu menurutnya bukan bukan dilakukan. Karena saat perjalanan di Kabupaten Bangkalan, Dadan mengaku kalau dirinya melihat masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan.
Ia menyarankan agar seluruh lahan yang ada dapat difungsikan sebagai kebun sayur atau peternakan kecil untuk mendukung dapur MBG di pesantren dan sekolah keagamaan.
Sebagai contoh, Kabupaten Bangkalan ditargetkan memiliki 118 satuan pelayanan pemenuhan gizi, namun saat ini baru dua yang tersedia. Dadan menyebut pembangunan sisanya bisa dilakukan lewat kemitraan dengan berbagai pihak, mulai dari BMT koperasi, Badan Gizi, hingga lembaga negara seperti TNI, Polri, atau Kejaksaan.
Berita Terkait
-
Putus, Fadi Alaydrus Akui Sakitin Naura Ayu Hingga Bikin Keluarga Kecewa
-
Klaim Siswa Penerima MBG Bisa Tumbuh Tinggi 180 cm, Kepala BGN: Sudah Terbukti 2 Anak Saya di Rumah
-
Sepanjang Mei, Anggaran MBG Sudah Sedot Anggaran Rp631 Miliar
-
Pengamat Sebut Program MBG Kurangi Pengganguran dan Genjot Ekonomi RI
-
Kepala BGN Buka Suara Soal Kabar Raffi Ahmad Terlibat Dapur Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...
-
Prabowo Panggil Bahlil, Kepala BIN hingga Panglima TNI ke Kertanegara, Bahas Apa?
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengamat Kasih Nilai Enam
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z
-
Tak Hanya Prabowo, Adik Kandung Hashim Djojohadikusumo Juga Ditawari Sogokan Nyaris Rp25 Triliun