Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, menilai desakan agar Budi Gunadi Sadikin mundur dari jabatannya sebagai Menteri Kesahatan (Menkes) berlebihan.
"Terkait desakan agar beberapa pihak agar Menteri Kesehatan dicopot ini pandangan pribadi saya, desakan itu menurut saya berlebihan ya," kata Zainul kepada Suara.com saat dihubungi pada Rabu (28/5/2025).
Kalau alasannya karena pernyataan-pernyataan Menkes yang dianggap kontroversi, kata dia, hal itu tidak bisa jadikan dasar pencopotan. Sebab, kata dia, pernyataan-pernyataan Menkes kemarin sebenarnya secara substansinya bisa dimengerti.
"Kenapa? Karena substansi disampaikan oleh pak Menkes itu ada benarnya hanya soal pilihan diksinya pilihan bahasanya momentumbya audiennya dan segala macamnya mungkin masih perlu diperbaiki," katanya.
"Tapi substansinya sebenarnya sih sebenarnya cukup bagus juga," sambung legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Lebih lanjut, kata dia, Presiden RI Prabowo pasti punya penilaian objektif terhadap menteri-menterinya.
"Kami yakin dan percaya pak Prabowo pasti punya penilaian yang objektif terhadap seluruh pembantu pembantunya," ujarnya.
Untuk itu, menurutnya, soal pergantian menteri di Kabinet merupakan hak prerogratif presiden.
"Menurut saya begini mas soal pergantian menteri itu adalah hak sepenuhnya prerogratif presiden jadi presiden yang bisa menilai apakah pembantunya punya masih layak dipertahankan atau tidak jadi nggak bisa mengintervensi itu ya," pungkasnya.
Baca Juga: Ucapan Kontroversial Menkes Budi Sadikin Diprotes Guru Besar hingga Dokter, Pakar: Sebaiknya Diganti
Dinilai Layak Diganti karena Kontroversial
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga sebelumnya menilai Menkes Budi Gunadi memang layak diganti karena sudah kehilangan kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Hal itu menyusul Menkes Budi menjadi sorotan setelah sejumlah kebijakan dan pernyataannya dinilai kontroversial oleh kalangan profesional kesehatan. Sorotan itu memicu gelombang kritik dari organisasi hingga tokoh-tokoh di sektor kesehatan.
Polemik tersebut juga dinilai bisa mengurangi tingkat kepercayaan publim terhadap Menkes yang bisa menjadi indikator kuat bahwa sang menteri tidak lagi memiliki legitimasi yang cukup untuk melanjutkan tugasnya.
“Sebaiknya memang diganti, karena pemangku kepentingan sudah menilai Menkes negatif. Bahkan kepercayaan mereka sudah sangat rendah,” kata Jamiluddin kepada Suara.com saat dihubungi pada Selasa.
Jamiluddin beranggapan, komunikasi yang ditampilkan Menkes cenderung bergaya power atau kekuasaan sehingga dinilai tidak cocok digunakan di negara demokrasi seperti Indonesia.
Gaya komunikasi power umumnya menempatkan lawan bicara dalam posisi tidak setara. Pihak yang menjadi sasaran komunikasi dianggap pasif dan diharapkan hanya menerima informasi tanpa adanya dialog dua arah.
Berita Terkait
-
Besok, Prabowo Ajak Presiden Macron ke Akmil Magelang: Pamer Prajurit Mahir Bahasa Prancis!
-
Ucapan Kontroversial Menkes Budi Sadikin Diprotes Guru Besar hingga Dokter, Pakar: Sebaiknya Diganti
-
Lukisan Soekarno di Istana Bikin Salfok! Presiden Macron ke Prabowo: This Is Your?
-
Gratiskan SD-SMP Negeri/Swasta, Komisi X DPR: Pemerintah Wajib Laksanakan Putusan MK!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf