Suara.com - Kehadiran sistem peringatan dini bencana alam semakin penting di tengah meningkatnya risiko dampak krisis iklim di dunia. Bukti paling nyata terjadi di Swiss baru-baru ini, yang mengalami longsor namun tidak ada korban jiwa.
Desa Blatten di Swiss berhasil menyelamatkan 300 warganya dari bencana longsor berkat sistem peringatan dini yang efektif.
Meski sebagian besar desa hancur ketika gumpalan besar gletser Birch runtuh ke lembah, tidak ada korban jiwa berkat evakuasi yang dilakukan sejak 19 Mei lalu.
Keberhasilan Sistem Peringatan Dini
Para ahli geologi yang memantau kawasan tersebut mendeteksi bahwa gletser Birch -salah satu bongkahan es terbesar di pegunungan Alpen- tampak tidak stabil dan berisiko runtuh. Berdasarkan peringatan ilmiah ini, seluruh warga desa dievakuasi beberapa hari sebelum bencana terjadi pada Rabu sore pukul 15:30 waktu setempat.
"Yang tak terbayangkan telah terjadi, tetapi kami berhasil menyelamatkan nyawa penduduk," kata Walikota Blatten, Matthias Bellwald, dilansir BBC, Jumat (30/5/2025).
Satu orang dilaporkan hilang, namun 300 warga berhasil diselamatkan berkat tindakan preventif ini.
Rekaman video yang memperlihatkan pemandangan Desa Blatten sebelum dan sesudah longsor melanda viral di media sosial X. Desa indah yang terletak di lembah pegunungan Alpen ini kini rata dengan tanah, menyisakan sedikit pemandangan atap rumah yang tertumbun lumpur dan tanah.
Bencana yang menimpa Blatten adalah mimpi buruk bagi penduduk di sekitar Pegunungan Alpen. Perubahan iklim menyebabkan gletser—sungai es yang membeku—mencair semakin cepat, dan salju abadai yang sering disebut sebagai "lem" pengikat pegunungan tinggi, juga ikut mencair.
Baca Juga: Mengenang 19 Tahun Bencana Lumpur Lapindo, Penampakan Lokasi Terkini
Blatten bukanlah desa pertama yang dievakuasi. Di Swiss bagian timur, penduduk desa Brienz dievakuasi dua tahun lalu karena lereng gunung di atasnya runtuh. Sejak itu, mereka hanya diizinkan kembali untuk periode singkat.
Pada 2017, delapan pendaki tewas dan banyak rumah hancur ketika longsor terbesar dalam lebih dari satu abad melanda dekat desa Bondo.
Laporan terbaru tentang kondisi gletser Swiss menunjukkan bahwa semua gletser bisa hilang dalam satu abad jika suhu global tidak dapat dijaga dalam kenaikan 1,5°C di atas tingkat pra-industri, sebagaimana disepakati hampir 200 negara dalam Kesepakatan Iklim Paris sepuluh tahun lalu.
Banyak ilmuwan iklim menilai target tersebut sudah terlewati, artinya pencairan gletser akan terus mengakselerasi, meningkatkan risiko banjir dan longsor, serta mengancam lebih banyak komunitas seperti Blatten.
Kisah Blatten membuktikan betapa pentingnya sistem peringatan dini yang efektif. Meski desa mereka hancur, 300 nyawa berhasil diselamatkan berkat pemantauan ilmiah dan respons cepat pemerintah.
"Kami kehilangan desa, tetapi tidak kehilangan hati kami. Kami akan saling mendukung dan menghibur satu sama lain. Setelah malam yang panjang, akan datang pagi lagi," kata Bellwald dengan mata berkaca-kaca.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!