Suara.com - Sebuah akun Facebook dengan nama "Program Bantuan Indonesia 2025" mengunggah sebuah tautan yang disebut bantuan sosial atau bansos digital dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Dalam unggahan di akun tersebut, berisi foto dari Menteri Sosial Saifullah Yusuf lengkap dengan tulisan "Bansos Go Digital Pendaftaran Program Bantuan Sosial Digital Resmi Dibuka! Senilai Rp 1.500.000".
Kemudian di bagian bawah poster tertulis "Pencairan langusng ke e-wallet atau rekening terdaftar".
Akun tersebut mengajak warga untuk mendaftar bansos dengan mengeklik tautan pendaftaran.
Hingga Jumat (30/5/2025) siang pukul 14.00 WIB, unggahan itu dikomentari oleh 24 komentar. Isinya mayoritas menyampaikan terima kasih karena sudah dapat bansos.
Lantas, benarkah tautan bansos tersebut sebagai saluran pendaftaran resmi bansos dari Kemensos?
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Suara.com mencoba menelusuri konten tersebut dengan membandingan dengan informasi serta berita resmi dari Kementerian Sosial, khususnya terkait bansos. Hasilnya, informasi pada tautan tersebut adalah hoaks atau palsu.
Dari sejumlah artikel maupun di laman Kemensos menyebutkan, bahwa penerima bansos harus terdaftar terlebih dahulu dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS Kemensos.
Baca Juga: CEK FAKTA: Penemuan Candi Wisnu di Dasar Laut Bali Berusia 5000 Tahun Lebih!
Kemudian, agar bisa masuk ke DTKS, masyarakat bisa mendaftarkan diri ke desa atau kelurahan setempat dengan membawa kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Cara kedua adalah melalui pendaftaran online. Dikutip dari situs Kementerian Sosial, pendaftaran online hanya melalui aplikasi Cek Bansos yang tersedia di Google Play Store untuk ponsel Android. Tidak ada situs atau aplikasi lain yang digunakan selain Cek Bansos.
Setelah memasukkan usulan, Dinas Kependudukan bersama Dinas Sosial di masing-masing daerah harus memverifikasi dan memvalidasi data terlebih dahulu sebelum diteruskan ke Kemensos. Nama yang sudah masuk ke DTKS, juga tak otomatis mendapatkan bansos karena disesuaikan dengan kategori penerima setiap jenis bansos.
Apa Itu Bansos Go Digital?
Istilah ‘Bansos Go Digital’ juga bukan jenis bansos baru dengan nilai Rp 1,5 juta per keluarga. Berdasarkan keterangan dari Kemensos, istilah itu merujuk upaya transformasi digital dalam program perlindungan sosial agar bantuan makin akurat, adil, dan tepat sasaran.
Kemensos merencanakan untuk berkolaborasi dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengembangkan sistem Digital Public Infrastructure (DPI) untuk tiga layanan yakni Identitas Digital, Pembayaran Digital, dan Data Exchange, yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Penemuan Candi Wisnu di Dasar Laut Bali Berusia 5000 Tahun Lebih!
-
CEK FAKTA: Menkes Budi Gunadi Minta Semua Penumpang Pesawat Vaksin TBC, Benarkah?
-
Bansos Triwulan II Cair Mulai Rabu, Pemerintah Gelontorkan Rp10 Triliun untuk 16,5 Juta Keluarga
-
1,8 Juta Orang Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Bulan Ini, Mensos Gus Ipul Beberkan Alasannya
-
CEK FAKTA: Prabowo Ajak Presiden Macron Berkunjung, Benarkah Candi Borobudur Dipasang Eskalator?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!