Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto disebut serius menunjukan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi.
Salah satunya dengan menempatkan sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Badan Penyelenggaran Haji (BP Haji).
Hal itu disampaikan oleh Politisi Gerindra Hendarsam Marantoko dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (31/5/2025).
"Untuk pengolahan haji ini ya, yang harus sama kita ketahui dan mungkin juga beritanya kurang begitu ini ya, masalah badan pengolahan haji, bahwa pemerintahan Prabowo merekrut tujuh orang mantan KPK yang dipecat pada jaman Firli untuk ditempatkan di sana," kata Hendarsam.
Ia mengatakan, dalam penyelenggaraan haji dinilai butuh perhatian lantaran rawan juga kolusi, korupsi dan nepotisme.
Menurutnya, hal itu lah yang menjadi titik perhatian Prabowo dan menaruh eks pegawai KPK yang dipecat.
"Karena disini ya, di sektor ini, walaupun ini base-nya agama tapi banyak sekali kolusi dan korupsi yang terjadi disini ya," katanya.
"Nah ini yang diplototin, salah satunya dipelototin oleh beliau, beliau tahu di mana tempat-tempat bocor-bocornya di mana, beliau tempatkan di situ, salah satu samplingnya adalah tujuh pegawai KPK yang dipecat oleh Firli pada saat itu itu dikatakan geng Taliban ini yang bahaya-bahaya bisa nyeru kemana-mana, itu dikaryakan di sana," sambungnya.
Sementara itu, kata dia, ada 62 eks pegawai KPK lainnya yang menunggu untuk diberikan tugas dari Prabowo.
Baca Juga: Babak Baru! KPK Usut Kasus Korupsi Karet Kementan dengan TPPU SYL
"Dan kita berharap bahwa ada kurang lebih berapa ya, 62 lagi itu akan ditempatkan di beberapa tempat, itu yang sedang kita perjuangkan," pungkasnya.
Adapun 5 eks pegawai KPK yang kekinian sudah dilantik berada di BP Haji antara lain;
- Budi Agung Nugraha (mantan penyidik senior KPK) sebagai Direktur Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi Pelayanan Haji Luar Negeri.
- Chandra Sulistio Reksoprodjo (mantan Kepala Biro SDM KPK) sebagai Direktur Penyusunan Strategi dan Tata Kelola.
- March Falentino (mantan penyidik KPK) sebagai Kepala Subdirektorat.
- Nurul Huda (mantan pengawas internal KPK) sebagai Kepala Subdirektorat.
- Harun Ar-Rasyid (mantan penyidik KPK) sebagai Deputi Pengawasan BP Haji.
Masalah Penyelenggaraan Haji
Sebelumnya Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Dahnil Anzar Simanjuntak, buka suara ihwal munculnya beragam masalah di tengah penyelenggaraan ibadah haji 2025, imbas penerapan sistem multi syarikah.
Dampak dari penerapan multi syarikah yang dikeluhkan, antara lain terpisahnya jemaah haji suami-istri hingga jemaah lansia dengan pendamping.
Menanggapi itu, Dahnil menyampaikan saat ini Kementerian Agama tengah memperbaiki apa yang menjadi masalah dalam penerapan sistem dengan delapan syarikah.
Berita Terkait
-
Dijamin Halal, Seskab Teddy Beberkan Daftar Menu Prabowo-Macron Saat Gala Dinner
-
Perangi Suap di Sepak Bola, KPK Dorong Pembentukan Karakter Pemain Muda
-
Babak Baru! KPK Usut Kasus Korupsi Karet Kementan dengan TPPU SYL
-
Kunjungan Bersejarah! Presiden Prancis Emmanuel Macron Kagumi Candi Borobudur Ditemani Prabowo
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?