Tanpa sempat memberikan penjelasan, ia justru ditangkap oleh petugas berpakaian preman.
"Pas dia keluar sempat gue payungin, dikira pengen makan. Nggak tahunya gue malah ditangkap," kata Asep kepada Suara.com.
Asep kemudian dibawa ke Polsek Palmerah untuk pendataan.
Ia baru dibebaskan sekira jam 00.30 WIB atau lebih dari dua jam setelah diamankan.
Menurut Asep, lahan parkir tempatnya bekerja adalah milik pribadi dan dikelola secara legal bersama pemilik lahan.
Ia menegaskan tidak pernah memaksa atau mematok tarif parkir kepada pengunjung minimarket.
"Biasanya orang ngasih Rp2 ribu. Kalau nggak ngasih, saya nggak pernah maksa. Kadang ada yang ngasih lebih juga saya terima," ujarnya.
Ia mengaku kecewa atas perlakuan tersebut. Selain mencemarkan nama baiknya, proses pendataan itu juga membuatnya kehilangan pendapatan pada malam itu.
"Ya jadi nggak dapat duit. Saya kerja untuk makan, bukan malak orang," keluhnya.
Baca Juga: Remaja 18 Tahun di Sulsel Ditangkap Densus 88: Sebarkan Propaganda ISIS, Ajak Bom Tempat Ibadah
Dalam insiden yang sama, ada tiga orang lain yang ikut diamankan: seorang pak ogah dan dua pengamen jalanan. Semuanya hanya didata tanpa proses hukum lebih lanjut.
Operasi ini dilakukan secara besar-besaran setelah Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan ultimatum keras untuk menindak aksi premanisme yang mengganggu ketertiban umum.
Polisi pun menggelar razia di sejumlah titik rawan, termasuk kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Dalam operasi tersebut, sebanyak 22 orang diamankan.
Mereka diduga sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) seperti GRIB dan Forum Betawi Rempug (FBR), serta pengelola parkir liar dan lapak pedagang kaki lima.
Berita Terkait
-
Tak Sengaja Senggol Motor di SPBU, Sopir Truk di Bekasi Dianiaya Hingga Tulang Pinggul Retak
-
Aparat Ciduk 4 Jukir Liar di Kalideres, Atribut Ormas Ikut Dicopot
-
MKD Hukum Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Buntut Kasus Penganiayaan Legislator DPRD dari Gerindra
-
Remaja 18 Tahun di Sulsel Ditangkap Densus 88: Sebarkan Propaganda ISIS, Ajak Bom Tempat Ibadah
-
Menyikapi 'Film Ozora - Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel'
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan