Suara.com - Ibadah haji jadi salah satu yang belakangan ini tengah ramai dibahas. Di tengah kebahagiaan para jemaah haji, dikabarkan ada 3 WNI yang mencoba melaksanakan haji ilegal melalui gurun pasir. Hal ini menyebabkan satu diantaranya meninggal dunia.
Antusiasme masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji jelas tidak perlu diragukan. Hal ini dapat dilihat mulai dari kuota haji tahunan yang selalu terpenuhi, bahkan hingga kuota haji furoda yang ludes dalam waktu singkat.
Namun ternyata antusiasme ini juga diwujudkan dalam bentuk upaya-upaya ilegal yang berusaha dilakukan, seperti dengan menggunakan jalur tidak resmi, visa yang tidak sah, hingga cara-cara yang tidak masuk akal.
3 fakta WNI mau haji ilegal dan justru berujung celaka dapat Anda cermati di sini.
1. Terjadi pada 27 Mei 2025 Lalu
Penemuan WNI oleh aparat keamanan Arab Saudi ini terjadi pada tanggal 27 Mei 2025 lalu, tepatnya di wilayah Gurun Jumum, Makkah. Kondisi saat ditemukan adalah dehidrasi berat, dan satu dari tiga WNI tersebut dinyatakan meninggal dunia.
KJRI Jeddah telah mengkonfirmasi hal ini, sehingga informasi tersebut dinyatakan valid dan memang dilaporkan secara resmi oleh pemerintah Arab Saudi melalui petugas keamanan terkait. Ketiganya dilaporkan menumpang taksi gelap, dan tidak memiliki dokumen haji resmi.
Selain itu, visa yang dimiliki adalah visa ziarah multiple. Sopir taksi yang membawa mereka kemudian dilaporkan takut tertangkap oleh petugas patroli, dan menurunkan ketiganya di tengah gurun pasir yang memiliki suhu ekstrim.
2. Sebelumnya Pernah Tertangkap
Baca Juga: Biaya Haji Furoda Indonesia dengan Biaya Haji di Malaysia, Lebih Mahal Mana?
Salah satu korban yang meninggal dunia, yakni SM, ternyata pernah tertangkap razia oleh aparat keamanan Arab Saudi. Setelah ditangkap, ia bersama 10 WNI lain diusir ke Jeddah. Namun dengan kabar ini, terbukti bahwa dirinya tetap berupaya kembali ke Makkah melalui jalur yang tidak semestinya.
Razia dan penangkapan ini sebenarnya adalah sebuah prosedur yang resmi dan rutin dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Hal ini terus digalakkan karena selalu ada saja warga negara asing yang mencoba memasuki Makkah tidak dengan jalur resmi dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menunaikan ibadah haji.
3. Kronologi Jamaah Ilegal Masuk ke Makkah
Peristiwa berasal dari razia yang dilakukan oleh aparat keamanan Arab Saudi pada kelompok WNI yang ada di wilayah Makkah tanpa dokumen izin resmi haji. SM dan 10 WNI lain terjaring dan terpaksa kembali ke kota Jeddah karena keberadaannya di Makkah tidak sah.
SM, bersama 2 rekannya, memutuskan untuk kembali mencoba masuk ke wilayah Makkah. Mereka menggunakan visa ziarah multiple entry yang tidak berlaku untuk pelaksanaan ibadah haji, dengan menyewa jasa taksi ilegal. Mereka mencoba menerobos masuk lewat jalur gurun pasir yang dianggap minim pengawasan.
Di tengah perjalanan, sopir taksi yang ditumpangi mendadak memaksa ketiganya turun di tengah gurun karena beralasan takut tertangkap oleh patroli aparat keamanan. Ketiganya kemudian terdampar di tengah gurun pasir tanpa bekal yang memadai, dan kemudian mengalami dehidrasi berat sebelum ditemukan oleh tim pengamanan Arab Saudi.
Berita Terkait
-
Visa Furoda Tak Terbit, Ruben Onsu Jadi Berangkat Haji Apa Tidak?
-
Puncak Ibadah Haji Tinggal Menghitung Hari, Kok Ruben Onsu Belum Berangkat?
-
Sudah di Makkah, Ivan Gunawan Pamer Kartu Nusuk: Haji Tahun ini Memang Sedikit Berbeda
-
Gagal Haji Tahun ini, Wendi Cagur dan Istri Dihibur Ivan Gunawan Hingga Habib Jafar
-
Tunaikan Umrah Wajib, Menteri Agama Ingatkan Jamaah Haji Jaga Citra Indonesia
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dan Hashim Rp25 Triliun, Begini Respons Istana
-
Polemik Dana Pemprov yang 'Parkir': Mengapa Jabar Bantah, DKI 'Jujur', dan BI Buka Data?
-
Peringatan Hari Santri 2025, Bobby Nasution Minta PBG Pondok Pesantren Digratiskan
-
Polri Tangkap 51 Ribu Tersangka Narkoba! Ada Ratusan Anak-Anak Terlibat
-
Tak Perlu Tunggu Mahfud, KPK Endus Dugaan Korupsi Whoosh Anggaran Bengkak 3 Kali Lipat Disorot
-
Gelorakan Resolusi Jihad, Hasto Ungkap 3 Pesan Penting Megawati di Hari Santri 2025
-
Said Didu Kuliti Borok Proyek Whoosh, Sarankan KPK Panggil Rini Soemarno hingga Budi Karya
-
Beda dari Iklannya dan Dicap Pembohongan Publik, Aqua Klarifikasi Soal Sumber Airnya
-
Sudah Naik Penyidikan, Polda Jatim Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny?
-
Nusron Wahid Datangi KPK, Minta Saran untuk Evaluasi Bisnis Pertanahan