Suara.com - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Nusa Tenggara Timur (NTT), Yahidin Umar mengkritisi Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy alias Rommy yang dianggap telah menjual partai dengan mendorong pihak eksternal untuk jadi calon ketua umum PPP.
Ia awalnya mengatakan kegagalan PPP di 2024 bukan satu-satu karena Plt Ketum PPP M Mardiono tapi merulakan akumulasi ketum sebelumnya termasuk Rommy.
"Masyarakat menilai Rommy saat ini tidak mungkin untuk membesarkan partai, tapi dia punya kepentingan lain, karena mungkin dia mimpi kembali jadi pengurus harian (pemikiran ini sa-sah saja). Tapi karena ingatan masyarakat (kasus korupsi Rommy) belum hilang itu pasti mengerosi elektabilitas partai," kata Yahidin kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, kalau kekinian setiap kader beranggapan Rommy menjual partai itu sah-sah saja, karena di partai ada mekanisme untuk jadi ketua ada tahapan-tatapannya.
"Kalau kata Rommy AD/ART sebagai pedoman dasar bukan kitab suci itu betul. Tapi perubahan itu ada dari peserta Muktamirin di Muktamar nanti dan keputusannya bukan Rommy seorang," ujarnya.
"Dan benarkah orang yang dipinang si Rommy benarkah itu mau menerima, atau hanya Rommy saja yang menjual-jual?" sambungnya.
Di sisi lain, ia berharap kekurangan PPP tidak ke Senayan itu hanya nol koma, bisa dievaluasi.
Menurutnya, kalau sekarang saling serang, maka orang yang memiliki kontribusi besar di Pemilu kemarin akan memilih pindah partai.
"Maka mari kita dekati mereka degan baik supaya tetap bertahan PPP ini," katanya.
Baca Juga: Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
Ia menilai, solusi untuk membawa kembali PPP berjaya tidak harus langsung mencari orang dari luar partai.
Menurutnya, evaluasi harus dilakukan di internal partai melihat apa kekurangan, penyebab kekalahan sebelumnya.
"Yang saya tahu sejumlah kader di internal belum menyatakan secara resmi. Tapi menurut saya figur-figur itu masih layak untuk dijual dan meyakinan umat. Karena kekuatan itu bukan hanya di figur, kekuatan tanda gambar juga ada, kekuatan cinta umat pada sejarah partai masa lalu itu masih kuat," ujarnya.
"Terkecuali, di internal partai menyatakan kami tidak ada yang bersedia maka marilah kita sama-sama melamar figur luar yang kita anggap paling tepat," imbuhnya.
Politisi Senior PPP ini mengatakan, dengan kerja kolaboratif dari seluruh unsur pimpinan partai mencari pihak eksternal untuk memimpin PPP, jangan hanya melangkah sendiri.
"Orang membaca jadi ada kesan memaksakan kehendak sendiri si Rommy, orang sudah membaca Rommy punya kepentingan lain di balik itu. Beliau (Rommy) sudah mantan ketum, mantan sekjen, nah mengabdi di partai itu tidak harus menjadi ketum lagi," katanya.
Berita Terkait
-
Ketimbang Sibuk 'Jualan', PPP Ditantang Bentuk Koalisi Bareng Parpol Islam Senasib Tak Lolos Senayan
-
Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
-
Di Tengah Momen Prabowo-Megawati Bisik-bisik hingga Bercanda, Gibran Bilang Begini
-
Didesak Taubat DPC Partai Gegara Jual PPP, Rommy : Maklum Kader Tingkat Cabang Pengetahuannya Minim
-
Bukan Tokoh Kaleng-kaleng, Mahkamah Partai Ngarep Ini usai Jokowi Diusulkan Maju Caketum PPP
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik