Suara.com - Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tengah menjadi sorotan publik setelah absen dalam peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025.
Ketidakhadiran Jokowi dalam acara kenegaraan penting tersebut memunculkan berbagai spekulasi di media sosial.
Namun, ajudan pribadi Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah, menegaskan bahwa ketidakhadiran itu disebabkan oleh kondisi kesehatan mantan Presiden, yang sedang dalam masa penyembuhan akibat penyakit kulit.
“Betul, Pak Jokowi diundang oleh BPIP untuk hadir. Namun beliau sedang dalam masa penyembuhan dari alergi kulit,” kata Syarif.
Spekulasi tentang kondisi fisik Jokowi sebenarnya sudah lebih dulu mencuat di media sosial, khususnya setelah beredar video yang memperlihatkan wajahnya tampak lebih kusam dan dipenuhi flek hitam.
Beberapa warganet menyoroti perubahan pada kulit wajah Presiden ke-7 RI itu, yang dinilai berbeda jauh dari penampilan biasanya saat masih menjabat.
Namun, yang tak kalah menyita perhatian publik adalah pernyataan kontroversial dari dr. Tifa, seorang dokter dan aktivis media sosial yang dikenal dengan pandangan kritisnya terhadap pemerintah.
Dalam unggahan di akun X miliknya, dr. Tifa mengomentari kondisi kesehatan Jokowi dengan sudut pandang yang sarat nuansa religius dan simbolik.
“Terkonfirmasi ya bahwa Pak Joko Widodo memang mengalami penyakit kulit. Sampai tidak bisa menghadiri upacara yang sangat penting bagi Indonesia, yaitu Upacara Hari Lahir Pancasila. Berarti kondisi sakit kulitnya cukup parah. Artinya saya tidak membuat hoax!” tulis dr. Tifa, menanggapi klarifikasi dari pihak Istana seperti dikutip pada Selasa (3/6/2025).
Baca Juga: Merapat ke PSI atau PPP? Menakar Keuntungan jika Jokowi jadi Ketum Parpol
dr. Tifa melanjutkan cuitannya dengan menyinggung kisah dalam Surah Al-Fil dari Al-Qur’an. Ia mengaitkan kondisi fisik Jokowi dengan kisah kehancuran pasukan Raja Abraha yang hendak menyerang Kakbah.
Dalam kisah tersebut, Allah mengirim burung ababil yang menjatuhkan batu dari tanah liat yang terbakar, membuat tubuh pasukan Abraha melepuh dan hancur.
“Pagi ini saya mengingat QS Al-Fil. Ketika pemimpin zalim Abraha berniat menyerbu Mekkah, Allah kirim burung ababil yang membawa kotoran hewan yang berisikan kuman leptospira dan dijatuhkan ke pasukan gajahnya Abraha bagaikan batu-batu panas yang menyengat dan membakar kulit, sehingga kulit dan tubuh pasukan pecah, berlubang, berkoreng bagaikan daun-daun dimakan ulat,” tulis dr. Tifa dalam unggahan berikutnya.
Lebih lanjut, dr. Tifa mengaitkan kondisi kesehatan Jokowi sebagai simbol atau peringatan dari Tuhan terhadap “kezaliman” para penguasa yang, menurutnya, menindas rakyat biasa dan para ilmuwan yang mencoba mengungkap kebenaran.
Ia menyebutkan beberapa nama seperti Roy Suryo, Dr. Rismon, dan aktivis perempuan Kurnia Tri Royani, yang disebutnya menjadi korban kriminalisasi.
“Sebagai pengingat bahwa kebohongan yang coba ditutupi dengan kezaliman berupa kriminalisasi dan upaya pemenjaraan orang-orang kecil tak berdaya, para Ilmuwan, seperti Dr. Roy Suryo, Dr. Rismon, juga ibu dan perempuan lemah seperti dr. Tifa dan Kurnia Tri Royani, warga negara yang ingin mengungkap kebenaran, adalah kejahatan yang hukumannya langsung dari Allah,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon