Suara.com - Polisi membongkar praktik penipuan jaringan internasional dengan mencatut nama Tabungan dan Asuransi Pengawai Negeri (Taspen) yang menyasar pensiunan PNS. Total korban mencapai 100 orang dengan kerugian hingga ratusan juta.
"Modus operandi yang mengatasnamakan PT Taspen hampir keseluruhan dari data korban kurang lebih 100 korban merupakan pensiunan pegawai negeri sipil, korban mayoritas PNS yang umurnya di atas 60 tahun sehingga sangat mudah bagi pelaku untuk memanipulatif korban ini untuk bisa mengakses handphone ataupun infomasi yang ada didalam handphone para korban," kata Kasubdirektorat Polda Metro Jaya, Kompol Herman Edco, Kamis (5/6/2025).
Ia menuturkan, korban awalnya mendapat telepon dari nomor yang tak dikenal. Pelaku mengklaim petugas PT Taspen yang mau melakukan perbaruan data supaya dana tunjangan para korban tak terkendala.
"Dia juga akan menanyakan apakah nomor ibu atau bapak saat ini terhubung dengan WhatsWpp? 'Jika memang benar kami akan mengirimkan data yang ada di sistem data kami' Data itu berupa PDF isinya identitas korban juga dilampirkan link yang akan diarahkan untuk mendownload aplikasi Taspen yang palsu yang digunakan oleh pelaku," jelasnya.
Pelaku, kemudian meminta video call dengan tujuan verifikasi wajah serta meminta korban mendownload aplikasi Taspen palsu.
Lalu korban diarahkan masuk ke pengaturan ponsel lalu memberi izin akses semua pada aplikasi. Disini pelaku menyerap data korban sampai akhirnya menguras uang mereka.
Sejauh ini, dua orang masing-masing berinisial EC (28), laki-laki dan wanita berinisial IP (35) ditangkap.
Sementara itu, satu pelaku lagi berinisial AM (29) masih buron dan diduga ada di Kamboja. Adapun total kerugian mencapai Rp304 juta.
"Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman dan akan terus mendalami dengan bekerjasama dengan instansi terkait guna mengungkap sampai kepada pelaku utama yang ada di luar negeri," katanya.
Baca Juga: 6 Cara Melaporkan Penipuan Online Agar Uang Bisa kembali
Sementara itu, Corporate Secretary PT Taspen, Henra mengatakan, penangkapan tersangka ini menjadi bukti bahwa pihaknya tidak tinggal diam terhadap upaya-upaya penipuan yang mengancam hak peserta.
“Kami secara aktif melakukan pelaporan kepada otoritas digital, membangun kesadaran publik melalui edukasi, serta memperkuat kerja sama dengan penegak hukum demi memberikan perlindungan menyeluruh bagi peserta,” katanya.
“Kami juga memastikan bahwa seluruh sistem data TASPEN tetap aman dan tidak mengalami kebocoran,” imbuhnya.
Menurut dia, dalam memperkuat upaya pencegahan dan penindakan, Taspen menjalin kerja sama erat dengan Bareskrim Polri dan Dewan Pers, tidak hanya dalam bentuk edukasi dan peningkatan literasi digital kepada peserta, tetapi juga dalam hal prioritas penanganan terhadap laporan yang masuk serta komitmen penanganan serius oleh aparat kepolisian terhadap setiap kasus penipuan digital yang merugikan peserta.
Di sisi lain, untuk memastikan sistem data tetap aman dan bebas dari kebocoran, TASPEN juga melakukan pengecekan dan koordinasi intensif dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Direktorat Keamanan Informasi KOMDIGI, sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan digital perusahaan.
“Selain tindakan teknis, Taspen juga secara aktif membangun kesadaran publik melalui pendekatan edukatif,” jelasnya.
Berita Terkait
- 
            
              6 Cara Melaporkan Penipuan Online Agar Uang Bisa kembali
 - 
            
              Kasus Taspen Sudah Diadili Hakim, Antonius Kosasih Kembali Gugat KPK, Apa Alasannya?
 - 
            
              Menyasar Ibu-ibu dan Anak Muda, OJK Bongkar Modus Baru Penipuan di Sektor Perbankan
 - 
            
              Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
 - 
            
              Residivis Ganjal ATM Beraksi Lagi! Polisi Ringkus Pelaku di SPBU Cengkareng
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM