Ultimatum Pejabat Negara
Sebelumnya, saaat peringatan Hari Pancasila, Prabowo Subianto mengultimatum kepada pejabat negara yang tidak becus bekerja.
Bahkan dengan tegas, dia meminta pejabatnya untuk mundur, sebelumnya dirinya turun tangan memecatnya langsung.
"Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mundur, sebelum saya berhentikan," tegasnya dalam pidatonya saat peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri pada Senin, 2 Juni 2025.
Sementara itu, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil surveinya terhadap 1.200 responden yang dilaksanakan pada periode 22-28 Mei 2025.
Survei menunjukkan bahwa 52 persen responden menyatakan perlu dilakukan pergantian menteri atau setingkat menteri, sementara 48 persen responden menyatakan tidak perlu.
Dalam survei tersebut menggunakan teknik stratified multistage random sampling dengan margin error 2,90 dan tingkat akurasi 95 persen.
Setidaknya ada delapan menteri atau setingkatnya yang dinyatakan layak untuk dipecat dari Kabinet Merah Putih.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menempati posisi paling atas yang diganjar layak diganti. Survei menunjukkan ada 43,9 persen responden yang menyatakan bahwa Pigai pantas di-reshuffle.
Baca Juga: Gonjang-ganjing Kabinet Prabowo, Erick Thohir dan Bahlil Diprediksi jadi Sasaran Empuk Reshuffle
Selain Pigai, ada nama Budi Arie Setiadi yang 35,8 persen responden menilai bahwa menteri koperasi itu layak digeser.
Kemudian pada urutan ketiga ditempati Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dengan jumlah responden 17,2 persen.
Pun berturut-turut nama berikutnya yang layak diganti, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebesar 16,6 persen.
Kepala Kantor Kepresiden Hasan Nasbi 15,2 persen, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie 11,8 persen, Menteri Kehutanan Raja Uli Antoni 7,5 persen; dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli 4,8 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru