Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia disinyalir menjadi dua nama paling kuat untuk di-reshuffle dari kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat politik dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menilai posisi Erick Thohir dalam kabinet saat ini makin tidak relevan karena kehilangan wewenang dan kekuasaan setelah pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara)
"Erick Thohir pasti mental. Dan kalau saya jadi dia, mending mengundurkan diri daripada jadi menteri. Sudah gitu gak punya kekuasaan apa pun dan gak punya anggaran," kata Ikrar kepada Suara.com saat dihubungi pada Selasa (10/6/2025).
Pasca adanya Danantara yang diresmikan pada Februari 2025, peran Erick sebagai menteri BUMN dinilai tidak lagi punya kewenangan dalam mengurus perusahaan-perusahaan miliki negara.
"Kewenangannya kan udah diambil Danantara. Menteri tapi kok enggak punya power, enggak punya kewenangan apa pun," ujar Ikrar.
Tak hanya Erick, Ikrar juga melihat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga termasuk sebagai figur yang saat ini kurang menguntungkan bagi pemerintahan Prabowo. Dicopotnya Bahlil dari kursi kabinet itu juga dinilai tengah ditunggu oleh Partai Golkar sendiri, partai yang diketuai oleh Bahlil.
"Saya melihat teman-teman di Golkar lagi nunggu dia di-reshuffle. Kayaknya sih di reshuffle ya sama Prabowo karena dia kan lebih banyak mudarat ya buat Prabowo ketimbang manfaatnya. Tapi tergantung juga di dalam Golkar," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pekulasi reshuffle kabinet menguat pasca pidato Presiden Prabowo dalam upacara Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025. Dalam pidatonya di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Prabowo menekankan pentingnya loyalitas terhadap negara.
“Kita harus tetap setia kepada negara dan bangsa kita. Siapa pun yang tidak setia, lambat atau cepat akan tersingkir,” kata Prabowo.
Baca Juga: Jokowi Kini Jarang Ditemui Prabowo, Tanda-tanda Pengaruhnya Mulai Pudar?
Pernyataan itu dianggap sebagai sinyal bahwa perombakan kabinet hanya tinggal menunggu momentum politik yang tepat. Loyalitas dan kepatuhan terhadap garis pemerintahan disebut sebagai parameter utama dalam seleksi pembantu presiden berikutnya.
Reaksi Istana soal Isu Reshuffle
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus juru bicara Istana, Prasetyo Hadi memastikan belum ada rencana dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perombakan atau reshuffle para menteri di Kabinet Merah-Putih.
Menurut Prasetyo, pernyataan tersebut pernah ia sampaikan sebelumnya. Di mana, ia menegaskan memang belum ada rencana Prabowo melakukan reshuffle para menterinya di kabinet.
"Reshuffle, sebagaimana yang sudah pernah saya sampaikan bahwa sampai hari ini belum ada. Belum ada rencana untuk melakukan reshuffle. Belum ada ya," beber Prasetyo Hadi saat ditemui awak media di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Prasetyo menegaskan bahwa pernyataannya tersebut memang benar apa adanya.
Kendati belum ada rencana reshuffle, ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh anggota Kabinet Merah Putih.
Nanti dikira bohong, (memang) belum ada (reshuffle). Tapi lebih maknanya semua dilakukan evaluasi terus-menerus terhadap kinerja seluruh kementerian maupun lembaga," ungkap Prasetyo Hadi.
Sementara itu, saat ditanya mengenai informasi bahwa reshuffle untuk memgganti banyak menteri akan dilakukan pada November mendatang, Prasetyo hanya menegaskan hal serupa.
Politis Partai Gerindra itu mengeklaim jika para menteri di kabinet Prabowo saat ini masih fokus bekerja.
"Belum ada. Semua sedang fokus bekerja dengan bidangnya masing-masing. Tadi kan Saudara juga perhatikan ya," pungkas Prasetyo Hadi.
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Beri Warning, Prabowo Auto Ditantang Cabut Izin PT GAG: Mana Berani Dia!
-
Murka, Feri Amsari Kuliti Borok Bahlil soal IUP Nikel Raja Ampat: Dia Mau Lari dari Tanggung Jawab!
-
Greta Thunberg Cs Ditangkap Israel Gegara Bela Palestina, Prabowo Diminta Turun Tangan
-
Ucapan Jokowi Terpatahkan! Gibran Ternyata Bisa Dimakzulkan Tanpa Harus Sepaket dengan Prabowo
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?