Suara.com - Pernyataan Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon soal pemerkosaan massal dalam tragedi kerusuhan pada Mei 1998 kini menuai polemik. Di tengah ucapan kontroversial Fadli Zon, cuplikan video pidato Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie saat menyampaikan permintaan maaf pemerintah atas peristiwa berdarah 98 kembali viral di media sosial.
Sejarawan Bonnie Triyana turut memviralkan video pidato BJ Habibie saat berpidato di Gedung MPR-DPR RI ketika mengungkap soal pelanggaran HAM berat di masa lalu itu.
Dalam unggahannya itu, politisi PDI Perjuangan ini memuji keberanian mendiang BJ Habibie dalam mengungkapkan fakta terkait pemerkosaan massal saat tragedi berdarah 98 tersebut.
"Semoga Pak Habibie, yang berani mengatakan kebenaran walaupun pahit adanya, mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah...Tuhan yang Maha Esa," tulis Bonnie Triyana dalam akun X pribadinya dilihat Suara.com pada Senin (16/6/2025).
Dalam cuplikan video lawas itu, BJ Habibie tampak membeberkan soal pelanggaran HAM berat pada tragedi berdarah 98, termasuk adanya perempuan etnis Tionghoa yang menjadi korban pemerkosaan.
"Mereka juga masih dibayang-bayangi oleh hura-hara massa yang dipicu oleh gugurnya empat pahlawan Reformasi pada tanggal 14 Mei 1998. Huru hara berupa penjarahan dan pembakaran pusat-pusat pertokoan, dan rumah penduduk tersebut, bahkan disertai tindak kekerasan dan perundungan seksual terhadap kaum perempuan, terutama dari etnis Tionghoa," ucap Habibie.
Lewat pidato kenegaraan itu, Habibie juga mengaku sangat mengutuk adanya kerusuhan hingga pemerkosaan massal dalam tragedi berdarah 98 karena dinilai sebagai tindakan biadab.
"Seluruh rangkaian tindakan tidak bertanggungjawab tersebut, sangat memalukan dan telah mencoreng muka kita sendiri. Sebagai bangsa yang berakhlak dan bermoral tinggi, sebagai bangsa yang berbudaya dan beragama, kita mengutuk tindakan biadab tersebut," ungkapnya.
Atas tragedi pelanggaran HAM berat saat peristiwa hura-hara 98 itu, Habibie mengaku menyesal dan meminta maaf secara terbuka, terutama kepada keluarga para korban.
Baca Juga: Ucapan Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal 98 Memanas, Misteri Kematian Tan Malaka Diungkit Sejarawan
"Berkaitan dengan kesungguhan kita dalam menghormati dan menegakkan hak asasi manusia tersebut, melalui forum yang mulia ini. Atas nama pemerintah, saya menyampaikan penyesalan yang sedalam-dalamnya atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia di beberapa daerah di masa lalu," ucap Habibie dalam cuplikan video itu.
Diberitakan sebelumnya, Sejarawan Bonni Triyana ikut menyoroti soal klarifikasi Menbud Fadli Zon setelah menyebut tidak ada bukti akurat terkait tragedii pemerkosaan massal 98. Klarifikasi Fadli Zon juga ditayangkan lewat akun X pribadinya pada hari ini.
Salah satu pernyataan Fadli Zon yang disorot oleh Bonnie yakni soal penelusuran sejarah yang mesti berdasar dengan fakta hukum dan bukti yang diuji secara akademik.
"Pernyataan tersebut bukan dalam rangka menyangkal keberadaan kekerasan seksual, melainkan menekankan bahwa sejarah perlu bersandar pada fakta-fakta hukum dan bukti yang telah diuji secara akademik dan legal. Penting untuk senantiasa berpegang pada bukti yang teruji secara hukum dan akademik, sebagaimana lazim dalam praktik historiografi. Apalagi menyangkut angka dan istilah yang masih problematik," tulis Fadli Zon.
Cuitan Fadli Zon lantas dibalas oleh Bonnie Triyana dengan menyinggung soal kasus pembunuhan terhadap Tan Malaka yang hingga kini pelakunya tak pernah terungkap.
Dalam unggahannya itu, politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu pun lantas mempertanyakan soal pengujian secara hukum dan akademik terkait kunjungan Fadli Zon ke kediamanan Harry A Poeze, sejarawan asal Belanda yang getol menulis buku terkait misteri kematian Tan Malaka.
Tag
Berita Terkait
-
Ucapan Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal 98 Memanas, Misteri Kematian Tan Malaka Diungkit Sejarawan
-
Menbud Fadli Zon Ramai Dikecam, DPP Perempuan Bangsa: Tragedi Pemerkosaan Massal Mei 98 Itu Nyata!
-
Nihilkan Korban Pemerkosaan 98? Sosok Fadli Zon Dikuliti Netizen: Dari Dulu Memang Pro Cendana
-
Sebut Pemerkosaan Massal 98 Cuma Rumor, Fadli Zon Diskakmat Dosen UGM: Pak Menteri Nyalakan Otak...
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 1 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Awal Bulan
-
Pohon Tumbang di Jakarta Makan Korban Jiwa, Begini Ultimatum DPRD ke Distamhut DKI
-
Megawati Bakal Pidato di Acara Peringatan KAA ke-70 di Blitar, Ini yang Akan Disampaikan
-
Langkah Polri di Era Prabowo-Gibran: Mengawal Asta Cita, Menjaga Stabilitas Nasional
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
5 Fakta Kasus Narkoba Onad: Dicokok Lagi Santuy Bareng Istri hingga Diduga Sempat Tenggak Ekstasi
-
Masih Pakai Helm, Geger Pemuda Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Ahli Ungkap Ada Faktor Disinformasi dan Manipulasi saat Rumah Sahroni hingga Uya Kuya Dijarah