Suara.com - Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menjadi kepala daerah yang paling dibicarakan dalam beberapa pekan terakhir.
Penyebabnya adalah keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menempatkan empat pulau ke dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Aceh Singkil.
Keempat pulau tersebut adalah Pulau Mangkir Kecil, Pulau Mangkir Besar, Pulau Panjang, dan Pulau Lipan.
Pemerintah provinsi dan berbagai elemen masyarakat Aceh sangat keberatan dengan keputusan ini.
Mereka memiliki bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa pulau-pulau itu seharusnya masuk wilayah Aceh.
Selama sengketa berlangsung, Muzakir Manaf dan Bobby Nasution menunjukkan sikap keras mempertahankan klaimnya.
Meski sama-sama menjabat sebagai Gubernur, keduanya memiliki latar belakang dan rekam jejak yang sangat kontras.
Rekam Jejak Muzakir Manaf
Muzakir Manaf atau yang lebih dikenal dengan nama Mualem lahir pada 1964 di Seuneudon, Aceh Utara.
Baca Juga: Masalah 4 Pulau Beres, Prabowo Terima Kasih ke Bobby dan Muzakir
Dia merupakan figur sentral dalam perjuangan kemerdekaan Aceh melalui Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Pada 1986, Mualem dipercaya sebagai Panglima Gerilya GAM dan kemudian menjadi Panglima Komando Pusat setelah wafatnya Abdullah Syafi'i pada 2002.
Sepanjang masa konflik, dia dikenal sebagai komandan yang tangguh dan disegani oleh kawan maupun lawan.
Usai penandatanganan perjanjian damai Helsinki pada 2005, Muzakir memainkan peran penting dalam transisi Aceh menuju perdamaian.
Dia ditunjuk sebagai Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), dan menjadi tokoh sentral dalam pembentukan Partai Aceh, wadah politik bagi mantan pejuang GAM.
Dalam dunia pemerintahan, dia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 2012–2017 bersama Zaini Abdullah.
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir