Suara.com - Air India akan memangkas jadwal penerbangan internasional sebagai dampak kecelakaan pesawatnya yang terjadi pada Kamis 12 Juni 2025.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan bahwa pada Rabu 18 Juni 2025, mereka akan memangkas operasi internasional pada pesawat berbadan lebarnya sebesar 15 persen selama beberapa minggu ke depan.
Pemangkasan dilakukan dengan alasan inspeksi keselamatan yang sedang berlangsung dan gangguan operasional menyusul kecelakaan mematikan minggu lalu dari pesawat Boeing 787 Dreamliners miliknya.
Meski begitu pihak berwenang terus menyelidiki kecelakaan penerbangan AI171 yang menewaskan 241 orang. Kecelakaan tersebut merupakan salah satu bencana penerbangan paling mematikan di dunia dalam kurun waktu satu decade belakangan.
Maskapai penerbangan tersebut mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa inspeksi telah diselesaikan pada 26 dari 33 pesawat Boeing 787-8 dan 787-9 miliknya, dan 26 pesawat tersebut telah diizinkan untuk beroperasi.
Kebijakan pemangkasan tersebut disebut sedang dilaksanakan dan berlaku setidaknya hingga pertengahan Juli 2025.
"Untuk memastikan stabilitas operasi, efisiensi yang lebih baik, dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi penumpang," kata maskapai milik Tata Group tersebut.
"Pesawat yang tersisa akan diperiksa dalam beberapa hari mendatang dan pemeriksaan tambahan juga direncanakan untuk armada Boeing 777-nya," tambah Air India.
Sebelumnya diberitakan, Penerbangan AI171 yang menuju Bandara Gatwick London, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad. Kecelakaan tersebut menewaskan semua penumpang dan awak pesawat, kecuali satu orang di dalamnya dan sekitar 30 orang di darat.
Baca Juga: Update Kecelakaan Air India 171: Jumlah Korban Tewas Meningkat Jadi 274 Orang
Sebelumnya pada hari Rabu, Ketua Air India N Chandrasekaran mengatakan bahwa beradasarkan catatan penerbangan terakhir, Riwayat mesin pesawat yang jatuh itu tergolong bersih.
Dalam sebuah wawancara dengan India Times Now, Chandrasekaran mengatakan bahwa mesin kanan penerbangan Air India 171 baru dan dipasang pada Maret 2025, dan mesin kiri terakhir diservis pada tahun 2023.
Pemilik Air India
Sementara dilansir National World, Air India merupakan perusahaan induk penerbangan India yang terutama terdiri dari Air India dan Air India Express yang berkantor pusat di Gurgaon, Haryana, India.
Kepemilikan Air India dibagi antara Tata Group yang menjadi mayoritas, yakni 74,9 persen dan Singapore Airlines (25,1%)
Maskapai penerbangan ini didirikan pada tahun 1932 oleh JRD Tata, yang merupakan pelopor penerbangan dan Pemimpin Tata Group.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri