Suara.com - Iran berkali-kali mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagai respons atas intervensi militer Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel.
Ancaman ini bukan sekadar gertakan kosong, mengingat Selat Hormuz memiliki peran krusial dalam perdagangan energi global.
Setiap gangguan di jalur ini berpotensi mengakibatkan krisis ekonomi berskala internasional.
Berikut adalah 4 fakta Selat Hormuz yang menjadikannya momok besar bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
1. Jalur Vital Perdagangan Energi Dunia
Selat Hormuz merupakan satu-satunya jalur laut penghubung Teluk Persia dengan laut lepas.
Sekitar 20 hingga 26 persen konsumsi minyak harian dunia, atau sekitar 20 juta barel per hari, melewati jalur sempit ini.
Negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Irak sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk ekspor minyak mereka.
Selain itu, selat ini juga menjadi jalur ekspor gas alam cair (LNG), terutama dari Qatar, eksportir gas terbesar di dunia.
Baca Juga: Trump: AS Sukses Serang 3 Lokasi Nuklir Iran, Dunia Tercengang!
Ketika jalur ini terganggu, distribusi energi global otomatis terdampak.
Dalam skenario terburuk jika Iran benar-benar menutup selat ini, harga minyak mentah dunia bisa melonjak drastis.
Harganya bisa menyentuh angka USD 200 (sekitar Rp3.282.320) per barel, memicu inflasi global, resesi ekonomi, dan kekacauan pasar energi internasional.
2. Pusat Ketegangan Geopolitik
Selat Hormuz bukan sekadar jalur laut, melainkan titik panas konflik selama puluhan tahun terakhir.
Iran telah beberapa kali mengancam akan menutup selat ini sebagai bentuk perlawanan terhadap sanksi atau agresi militer dari Amerika Serikat maupun Israel.
Tag
Berita Terkait
-
Jika Iran Diserang, Houthi Yaman Bakal Gempur Kapal AS di Laut Merah
-
Warga Amerika Serikat Meradang, Donald Trump Didemo Besar-besaran Imbas Serang Iran
-
Perang Iran-Israel dan Gema Nubuat Akhir Zaman: Benarkah Tanda Kemunculan Imam Mahdi Semakin Dekat?
-
Amerika Serikat Serang Iran, FIFA Berani Jatuhkan Sanksi seperti ke Yugoslavia?
-
Serangan AS ke Iran Bisa Picu Perang Dunia Ketiga, Bagaimana Sikap Indonesia?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya