Khanna menambahkan bahwa meskipun mencegah Iran memiliki bom nuklir adalah prioritas, menyeret AS ke perang baru di Timur Tengah bukanlah solusinya.
Sementara itu, Jennifer Kavanagh, analis senior dari lembaga Defense Priorities, memperingatkan bahwa situasi ini bisa dengan mudah meningkat ke konflik besar.
"Perdana Menteri Israel, Netanyahu, terang-terangan menyuarakan tujuannya mengganti rezim Iran dan menginginkan dukungan penuh dari AS," kata Kavanagh.
"Trump harus menahan tekanan ini jika tak ingin AS terlibat dalam perang berkepanjangan."
Serangan yang dilakukan AS terhadap fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan disebut sebagai operasi Midnight Hammer.
Jenderal Dan Caine dari Angkatan Udara AS menyatakan ketiga lokasi itu mengalami kerusakan parah, meskipun analisis kerusakan masih berlangsung.
Fordow, yang terletak di bawah pegunungan dan sebelumnya tidak terdeteksi hingga tahun 2009, dikenal sebagai fasilitas yang sangat sulit dihancurkan.
Serangan ini menggunakan bom penghancur bunker (bunker buster), yang untuk pertama kalinya digunakan dalam pertempuran.
Perusahaan teknologi luar angkasa Maxar melaporkan bahwa area sekitar Fordow kini tertutup abu dari serangan udara, dan beberapa pintu masuk ke jaringan terowongan di sana tampak tertutup tanah.
Baca Juga: Siapa Baoxia Liu? Buronan FBI Dihargai Rp245 Miliar Terkait Perang Iran-Israel
Foto satelit dari Planet Labs juga menunjukkan dampak serangan yang signifikan.
Situasi masih terus berkembang, dan kekhawatiran akan eskalasi konflik semakin meningkat. Kongres didesak untuk segera berkumpul kembali guna membahas resolusi perang dan mencegah konflik yang lebih luas.
Berita Terkait
-
Siapa Baoxia Liu? Buronan FBI Dihargai Rp245 Miliar Terkait Perang Iran-Israel
-
Buntut AS Ikut Lakukan Serangan, Pemerintah Prioritaskan Keamanan WNI dari Konflik Iran-Israel
-
Ustaz Felix Siauw: Ada Baiknya Indonesia Tidak Kelewat Heboh dengan Perang Iran-Israel
-
Siapa Heinz von Foerster? Ilmuan AS yang Prediksi Kiamat 13 November 2026
-
4 Fakta Selat Hormuz, Senjata Strategis Iran yang Bikin Amerika Serikat Ketar-ketir
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory