Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali menuai sorotan di media sosial.
Kali ini, giliran cara Dedi Mulyadi mendengar keluhan warga asal Ciamis bernama Yanti soal pungutan liar atau pungli di wilayah Jawa Barat yang jadi pro kontra.
Cerita bermula saat Dedi Mulyadi mengunggah konten di YouTube tentang adik Yanti yang bernama Usep, yang ditangkap Polres Sumedang atas dugaan menadah motor hasil curian.
Kata Yanti, Usep mendapat informasi soal penjualan motor bekas murah dari Facebook, namun tidak disertai dengan surat-surat resmi kendaraan seperti STNK hingga BPKB.
Usep, yang sepakat membeli satu unit motor senilai Rp2 juta, awalnya sempat dijanjikan bakal mendapat STNK kendaraan tersebut.
"Tapi sampai setelah 2 minggu, STNK-nya nggak ada," kata Yanti dalam video yang diunggah Rabu, 25 Juni 2025.
Ternyata, motor yang dibeli Usep memang barang curian. Pelaku yang menjual kendaraan itu berhasil ditangkap Polres Sumedang.
Sialnya bagi Usep, pelaku pencurian ikut menyeret namanya sebagai pembeli motor bodong itu.
Usep pun ikut ditangkap, meski tidak ikut terlibat dalam praktek pencurian motor tersebut. Ia dianggap ikut menadah barang hasil tindak kejahatan.
Baca Juga: Diajak Dedi Mulyadi ke Lembur Pakuan, Penampilan Didit Putra Prabowo Jadi Sorotan
Kata Yanti lagi, keluarganya sempat datang ke Polres Sumedang untuk mengecek kondisi Usep di tahanan.
Dalam kunjungan mereka, Yanti menyebut sang ayah sempat mendengar selentingan soal uang tebusan senilai Rp20 juta untuk kebebasan Usep.
"Itu si bapak yang denger," tutur Yanti.
Di momen itu, Dedi Mulyadi sempat memastikan ke ayah Yanti, siapa orang yang memberinya informasi soal uang tebusan guna membebaskan Usep.
Namun, lelaki lanjut usia itu tidak bisa menjelaskan ciri-ciri orang yang dimaksud.
"Nggak lihat mukanya," kata dia.
Berita Terkait
-
Tak Sesuai Pernyataan Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi Bingung Jabar Tidak Punya Data Rumah Rakyat Miskin
-
Jawa Timur Juara Ketahanan Pangan Nasional, Bagaimana Kinerja Tanah Pasundan di Era Dedi Mulyadi?
-
Dear Pendukung Dedi Mulyadi, KDM Minta Jangan Ribut Hadapi Haters
-
Jawa Barat Darurat Pinjol: PHK hingga Flexing Pemicu Warga Terjerat Utang
-
Cucu Bupati Bekasi Nyesal Pilih Dedi Mulyadi, Doakan Cuma 1 Periode
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif