Suara.com - Kasus penganiayaan terhadap pekerja rumah tangga (PRT) bernama Intan asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikabarkan belum bisa diajak komunikasi. Intan diketahui alami penganiayaan hingga babak belur oleh majikannya, Roslina.
Dia dianiaya dengan dipaksa makan kotoran anjing hingga minum air comberan. Motif penyiksaan itu diduga karena Intan dianggap lalai dalam bekerja sehingga anjing peliharaan Roslina berkelahi dan terluka.
Asisten Deputi (Asdep) Layanan Perempuan, Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Ratna Oeni Cholifah, menyebutkan kalau hingga Rabu (25/6) kemarin korban masih jalani perawatan di rumah sakit.
"Terkait korban PRT di Batam, kami sudah koordinasi dengan Dinas PPPA provinsi melalui UPTD PPA. Saat ini korban masih di rumah sakit," kata Ratna kepada wartawan di Jakarta dalam keterangannya Kamis (26/6/2025).
Akan tetapi, Ratna tidak merinci kondisi fisik maupun medis korban. Dia memastikan kalau Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPPA) akan memberikan pendampingan kepada korban dan memintai keterangannya saat kondisinya telah lebih baik.
"UPTD PPA akan melakukan pendampingan, setelah kondisi korban memungkinkan. Karena saat ini korban masih belum bisa diajak komunikasi," pungkasnya.
Sementara itu, pelaku telah diproses secara hukum di Polresta Barelang, Kepulauan Riau. Pelaku bernama Roslina merupakan warga perumahan Bukit Golf Residence, Kota Batam, dan telah ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan penganiayaan terhadap Intan (22 tahun) yang bekerja sebagai PRT di rumahnya.
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Tri Andrestian mengatakan selain R, polisi juga menetapkan M, rekan kerja Intan, sebagai tersangka kedua.
Kasus itu bermula dari laporan polisi yang diterima Satreskrim Polresta Barelang pada Minggu, 22 Juni 2025.
Baca Juga: Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
Laporan itu berdasarkan video viral seorang PRT yang penuh luka lebam di wajah dan sekujur tubuhnya. Berdasarkan laporan tersebut, polisi langsung lakukan penyelidikan.
Adapun kronologi penganiayaan itu terjadi, ketika korban lupa menutup kandang anjing peliharaan Roslina. Akibatnya, kedua anjing peliharaan itu berkelahi dan salah satunya terluka. Akibat kejadian itu, tersangka memukul Intan.
Pemukulan serupa diduga juga pernah terjadi pada Juni 2024 yang dilakukan oleh M. Dia mengaku diperintah majikannya untuk memukul Intan.
Selain menganiaya, pelaku juga diduga memperlakukan Intan secara tidak manusiawi. Gaji korban selama satu tahun belum dibayarkan. Sebulan korban digaji Rp1,8 juta, namun kerap dipotong setiap korban melakukan kesalahan.
Berita Terkait
-
5 Aksi Keji Roslina ke ART di Batam, Termasuk Panggil Pakai Nama Binatang
-
Surga di Telapak Kaki Ibu Ternoda: Demi Motor Pinjaman, Anak di Bekasi Tega Aniaya Ibu Kandung
-
Ganti Warna Kuku Kapan Saja! 7 Nail Polish Peel Off yang Wajib Dicoba
-
Hakim di Bengkulu Vonis Terdakwa Penganiayaan hingga Korban Lumpuh Jalani Kerja Sosial
-
Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Australia di Hotel Tempat Menginap, Ini yang Dibahas
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
-
Tindak Setegas-tegasnya! Geram Gubernur Pramono Soal 3 Karyawan Transjakarta Dilecehkan
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
Gaji Petugas MBG Telat, Kepala BGN Janji Bakal Tuntaskan Pekan Ini