“Apakah pada waktu terjadi perdebatan itu yg Riezky Aprilia katakan saudara bukan Tuhan kemudian pak Komarudin melerai saudara terdakwa dengan Riezky Aprilia, itu benar?” tanya jaksa.
“Ya pak Komarudin meluruskan ya apapun ini adalah keputusan partai seperti ini. Nah kalau pernyataan saya bukan Tuhan, memang saya bukan Tuhan. Itu betul, tapi pernyataan persisnya saya lupa,” tandas Hasto.
Perselisihan Hasto dan Riezky Aprilia
Riezky Aprilia yang pernah menjadi Anggota DPR RI dari fraksi PDIP menggantikan Nazarudin Kiemas pada Pileg 2019 sempat menangis saat menceritakan momen pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hal itu terjadi ketika Riezky memberikan keterangannya dalam sidang dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) dan dugaan perintangan penyidikan yang menjadikan Hasto sebagai tersangka.
Awalnya, Riezky menceritakan bahwa dirinya mendapatkan surat konsolidasi yang ditandatangani oleh Hasto dan Ketua Badan Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun. Setelah itu, Riezky mengonfirmasi surat tersebut melalui pesan singkat kepada Hasto dan menemuinya.
“Mudah-mudahan saya nggak salah, waktu itu saya hadir Pak Sekjen, bahwa saya mempertanyakan masalah pelantikan saya. Pelantikan saya, undangan saya. Sempat terjadi dialog pada saat itu, bahwa saya akan diberikan undangan apabila saya bersedia mundur. Saya mempertanyakan alasannya apa, apa alasan saya disuruh mundur pada saat itu karena saya juga kader partai, saya bekerja buat partai ini juga?” kata Riezky sambil menangis di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).
“Waktu itu saya jujur saya sudah sedikit emosi karena capek, saya capek saya terus-terusan gitu. Pada saat itu, saya paham mungkin Pak Sekjen juga capek, beliau emosi, saya emosi, sampai beliau menyampaikan bahwa ini perintah partai,” tambah dia.
Pada pertemuan itu, Riezky menyampaikan kepada Hasto bahwa dia bersedia mundur jika mendengar perintah langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Pertemuan Pertama Hasto dengan Buronan Harun Masiku Dibongkar di Sidang, Apa Saja yang Dibahas?
“Pak Sekjen menjawab dan itu yang saya tidak akan pernah saya lupakan karena agak kaget untuk pertama kali saya bisa berinteraksi. ‘Saya ini Sekjen Partai’. Di situ saya, reaksi saya juga emosi, saya berdiri. ‘Saya tahu anda Sekjen partai tapi anda bukan tuhan’. Itu yang saya sampaikan, waktu yang singkat Pak Sekjen tapi sangat melekat sampai sekarang di benak saya,” tutur Riezky.
Setelah meluapkan emosinya di persidangan, Riezky mengambil jeda untuk minum dan mengambil tisu guna mengusap wajahnya yang berlinang air mata.
“Saya emosi saya jujur saya akui saya emosi pada saat itu, dan memang dilerai oleh pak Komarudin Watubun saya langsung meninggalkan ruangan. Saya meninggalkan ruangan habis itu saya langsung pulang,” ucap Rizky setelahnya.
Kemudian, jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertanyakan reaksi Hasto setelah mendengar ucapan Riezky dalam pertemuan itu.
“Kita kan lagi mencari fakta ya. Ini kan terjadi perdebatan antara saksi dengan terdakwa pada waktu itu kan seperti itu ya, nah apakah setelah saksi mengatakan ‘anda bukan tuhan’ itu kemudian terdakwa ada menyampaikan lagi?” tanya jaksa.
“Saya yang saya ingat sudah saya sampaikan, yang saya ingat dalam hari ini untuk mengingat kembali,” jawab Riezky.
Berita Terkait
-
Murka! Cerita Hasto Semprot Kader PDIP Saeful Bahri Gegara 'Palak' Harun Masiku Demi Suap KPU
-
Ada Beasiswa Ratu Elizabeth, Hasto Ungkap Alasan PDIP Tetapkan Harun Kader Terbaik di Dapil Sumsel
-
Pertemuan Pertama Hasto dengan Buronan Harun Masiku Dibongkar di Sidang, Apa Saja yang Dibahas?
-
Blak-blakan di Sidang, Hasto PDIP: Saya Tak Punya Kedekatan dengan Harun Masiku!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta