Suara.com - Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi kembali menjadi sorotan publik di media sosial usai mengunggah ucapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah melalui akun resminya.
Dalam unggahan tersebut, Jokowi dan Iriana tampak mengenakan busana serba putih, berdiri di depan latar belakang masjid besar nan megah, dengan posisi tangan tertangkup dalam gestur salam khas Indonesia.
Unggahan yang terlihat dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) itu tampaknya dimaksudkan sebagai pesan damai dan religius untuk rakyat Indonesia.
Dengan latar yang bersih dan tenang, serta teks ucapan yang berisi pesan toleransi dan semangat kebersamaan, postingan tersebut seharusnya menjadi bentuk komunikasi publik yang positif.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya, netizen justru fokus pada hal lain, penampilan wajah Presiden Jokowi yang tampak berbeda dari biasanya.
“Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah. Momen ini mengingatkan kita bahwa perubahan sejati datang dari ketulusan dan kebersamaan. Mari terus jaga semangat kerukunan dan perdamaian,” tulis Jokowi dalam unggahan tersebut.
Sorotan pada Visual yang Dianggap "Tak Natural"
Banyak netizen menilai bahwa wajah Jokowi dalam gambar tersebut tampak lebih mulus dan simetris dari biasanya, bahkan cenderung tidak menyerupai kondisi terkini Presiden, yang diketahui tengah mengalami alergi kulit pada bagian wajahnya. Penggunaan AI yang terlalu "rapih" justru memunculkan tanda tanya.
“Video di atas sebelum kepalanya botak dan sakit kulit ya,” tulis akun @sus**** dengan nada menyindir.
Baca Juga: 45 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1447 H/2025 yang Menyentuh dan Kekinian
“Wajahnya beda banget, ini AI ya?” tanya @int**** yang mengaku kaget dengan tampilan visual tersebut.
Sebagian netizen lainnya juga mencibir penggunaan teknologi AI yang dirasa berlebihan dalam konteks ucapan keagamaan.
“Pakai AI pak @jokowi? Wajib pake AI loh sesuai arahan mas Wapres terbaik yang pernah dimiliki Indonesia,” tulis akun @roc**** secara sarkastik, menyinggung Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang sebelumnya sempat menggaungkan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di ruang publik.
Tak hanya masalah visual, pesan damai dan persatuan dalam ucapan Jokowi juga ditanggapi sinis oleh sejumlah warganet. Beberapa komentar menyebut bahwa kata-kata yang disampaikan terasa "hampa" karena tidak selaras dengan tindakan nyata pemerintah.
“Apalah artinya kata-kata jika tidak selaras dengan perbuatan?” komentar tajam dari @gun****.
Komentar lainnya bahkan menyeret kembali isu lama yang masih menjadi polemik publik, keabsahan ijazah Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap