"Di Indonesia banyak rohaniawan yang berani menyuarakan kebenaran," akunya.
Pertanyaannya, mengapa suara itu belum cukup mengubah sistem? Ahok percaya pada peran teknologi: "Dengan adanya media sosial dan AI, transparansi akan lebih mudah tercapai dan aparat tidak bisa lagi dengan mudah menekan pihak yang benar".
Teknologi bisa menjadi alat perlawanan jika dimanfaatkan.
Kisah Ahok di Pilgub Bangka Belitung 2007 juga menjadi tamparan. "Banyak nelayan rela menjadi saksi kecurangan meskipun berisiko, karena mereka mendambakan masa depan yang lebih baik," kisahnya.
Ini menunjukkan bahwa rakyat kecil sebetulnya mendambakan perubahan, tetapi seringkali terjebak dalam sistem yang korup.
Mencegah Korupsi: Bukan Hanya Niat, tapi Sistem dan Sanksi Tegas
Ahok juga memberikan saran keras bagi pengusaha dan pemerintah agar kemitraan bersih bisa terwujud.
Ia melihat banyak PNS yang ingin bekerja dengan baik dan mendapatkan rezeki halal, tapi seringkali tidak diberi ruang.
Untuk supplier pemerintah, ia menyentil keberadaan e-katalog LKPP yang seharusnya jadi solusi, tapi seringkali jadi celah.
Baca Juga: Ada Beasiswa Ratu Elizabeth, Hasto Ungkap Alasan PDIP Tetapkan Harun Kader Terbaik di Dapil Sumsel
Ahok menekankan agar faktur pajak penjualan ke pihak swasta dijadikan dasar harga tayang di e-katalog. Ini untuk mencegah mark-up harga yang sering terjadi.
Ia bahkan memberikan contoh pribadinya di Jakarta, di mana ia bisa mendapatkan lampu dan bus TransJakarta berkualitas dengan harga wajar hanya dengan menuntut transparansi dan menggunakan harga faktur pajak.
Ahok menegaskan bahwa aparat sebetulnya bisa dengan mudah melacak praktik mark-up harga impor, melalui data bea cukai dan harga asli dari negara asal.
Ahok juga menasihati pengusaha agar "tidak serakah" dan tidak hanya bergantung pada proyek pemerintah.
"Pengusaha bisa memilih untuk tidak merambah hutan lindung atau melakukan praktik ilegal lainnya," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa kekayaan yang diperoleh dengan cara tidak benar tidak akan membawa kebahagiaan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang