Suara.com - Upacara Hari Bhayangkara Ke-79 akan berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Juli 2025.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengimbau warga DKI Jakarta agar menggunakan jalur-jalur alternatif saat pelaksanaan upacara perayaan HUT ke-79 Bhayangkara, atau menhindari area sekitaran Monas untuk mencegah kemacetan.
"Kami imbau agar menggunakan jalur alternatif dan petugas akan berupaya maksimal agar aktivitas ini tetap berjalan," kata Komarudin di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Ia mengatakan jika terjadi kepadatan lalu lintas maka petugas akan melakukan pengalihan.
Terkait hal itu masyarakat diminta untuk mematuhi instruksi petugas yang ada di jalan.
Dia berharap pengendara dapat menghindari ruas-ruas jalan yang nantinya memang terjadi kepadatan.
Mulai dari jalur Sudirman-Tamrin, kemudian dari Jalan Tomang-Harmoni, Jalan Juanda-Veteran. Kemudian Jalan Gurun Sahari, Tugu Tani, dan Cempaka Putih. Semua jalan ini pastinya juga ikut terdampak.
"Jalur-jalur ini sebaiknya dihindari atau lebih baik menggunakan transportasi publik," kata dia.
Apalagi kata dia, pada tangga 1 Juli 2025 ada kemudahan dalam menggunakan transportasi publik dengan tarif yakni hanya dengan Rp1 untuk Transjakarta, MRT dan LRT.
Baca Juga: Harapan Prabowo Saat Bertemu Anwar Ibrahim: Gencatan Senjata Iran dengan Israel Bisa Langgeng
"Kami imbau masyarakat agar menggunakan akses transportasi publik," kata dia.
Selain itu, Komarudin juga menjelaskan selepas upacara akan terjadi iring-iringan pengawalan petugas kepolisian dan POM TNI di jalan yang merupakan tamu undangan.
Menurut dia aturan pengawalan di jalan raya merupakan suatu hal yang biasa dan sudah diatur dalam undang-undang.
Menurut dia tidak ada yang aneh karena memang ada pengawalan yang memiliki kepentingan yang butuh kecepatan dan prioritas.
"Kami mengajak masyarakat untuk bisa melihat fenomena itu secara bijak terkecuali mungkin memang ada orang yang tidak ada urgensinya tapi minta buru-buru ini juga akan sangat berdampak," kata dia.
Sementara itu, Polri menurunkan 5.800 personel gabungan untuk mengamankan upacara Hari Bhayangkara Ke-79 di kawasan Monas.
Berita Terkait
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Mendadak Dipanggil Presiden Prabowo ke Hambalang, Ada Apa?
-
Harapan Prabowo Saat Bertemu Anwar Ibrahim: Gencatan Senjata Iran dengan Israel Bisa Langgeng
-
PM Anwar Ibrahim Kecam Israel: Tindakan Genosida di Gaza Tak Bisa Dimaafkan
-
Penggusuran dan HPL Bermasalah, KPA Desak Presiden Prabowo Evaluasi KEK Mandalika
-
Evakuasi Juliana Rinjani Dikecam Netizen Brasil: Lambat dan Tidak Profesional?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'