Suara.com - Misteri penyebab kematian pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang jatuh secara tragis di Gunung Rinjani akhirnya terungkap. Hasil autopsi menunjukkan serangkaian cedera fatal akibat kekerasan benda tumpul. Namun, di tengah duka, perjalanan terakhir jenazahnya untuk pulang ke kampung halaman harus tertunda.
Jenazah Juliana Marins yang telah selesai diautopsi di RS Bali Mandara, kini masih berada di Bali. Pihak kepolisian menyebut kendala jadwal penerbangan menjadi penyebab utama penundaan ini.
"Sebenarnya jenazah direncanakan berangkat pagi ini, tapi karena tidak ada penerbangan, kemungkinan baru bisa besok (Minggu)," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, Sabtu (28/6/2025).
Menurut Ariasandy, jenazah Juliana secara resmi telah diserahkan kepada pihak keluarga dan perwakilan konsulat pada Jumat malam. Kini, semua pihak hanya bisa menunggu kepastian dari maskapai penerbangan.
"Informasi dari Bid Dokkes Polda Bali, semalam sudah diserahkan kepada keluarga. Rencananya besok diterbangkan ke negara asal, tapi kami belum tahu waktunya karena masih menunggu jadwal penerbangan," jelasnya.
Di sisi lain, hasil autopsi yang dipimpin oleh dokter forensik, Ida Bagus Putu Alit, melukiskan gambaran mengerikan dari detik-detik terakhir Juliana.
"Penyebab kematiannya adalah kekerasan benda tumpul. Kami menemukan banyak luka lecet geser di punggung, tangan, kaki, dan kepala. Tapi yang paling fatal ada di area dada belakang yang merusak sistem pernapasannya," ujar Alit.
Pemeriksaan lebih lanjut menemukan banyak patah tulang, terutama di area dada bagian belakang, tulang punggung, dan paha. Rentetan cedera parah inilah yang menyebabkan kerusakan organ-organ vital dan memicu pendarahan internal masif yang merenggut nyawanya.
Sementara dari informasi terkini, jenazah Juliana Marins akan diterbangkan ke Brasil melalui penerbangan kargo dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (1/7) dini hari nanti pukul 00.30 Wita dan dijadwalkan tiba di Brasil pada Rabu (2/7/2025) pukul 15.50 waktu setempat.
Baca Juga: Geger Donasi Rp 1,5 M: Platform Brasil Batalkan Bantuan untuk Agam Rinjani, Ngaku Diancam
Berita Terkait
-
Geger Donasi Rp 1,5 M: Platform Brasil Batalkan Bantuan untuk Agam Rinjani, Ngaku Diancam
-
Ini Dia 5 Gunung di Indonesia yang Siap Menguji Adrenalin dan Memanjakan Mata Anda
-
Warga Brasil Beri Rating Satu Buat Gunung Rinjani, Netizen Indonesia Balas Serbu Ulasan Hutan Amazon
-
Pengakuan Agam Rinjani Soal Evakuasi Juliana Marins dari Gunung Rinjani: Ini Paling Sulit
-
Usai Diautopsi Atas Kemauan Keluarga, Kemlu RI Siap Pulangkan Jenazah Juliana Marins ke Brasil
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia