Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI fraksi PKB, Habib Syarief Muhammad, tegas meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menghentikan sementara proyek penulisan sejarah.
Menurutnya, itu penting dilakukan dari pada menuai kontroversi.
Hal itu disampaikan Syarief dalam Rapat Kerja Komisi X DPR bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
"Hampir sebagian fraksi memberikan catatan khusus tentang penulisan sejarah. Daripada kontroversial terus berkelanjutan, kami dari fraksi PKB mohon penulisan sejarah ini untuk ditunda. Ya, jelas untuk ditunda," kata Syarief.
Ia menilai, proyek ini terkesan dilakukan secara tertutup.
"Saya mencoba mencari siapa-siapa saja yang masuk dalam tim 100 katanya penulis sejarah sampai hari ini kita nggak bisa mendapatkan," ujarnya.
Kemudian ia menyampaikan, jika dirinya belum melihat adanya sosialisasi awal proyek penulisan sejarah.
"Kemudian yang berikutnya, setelah saya ngobrol-ngobrol dengan beberapa orang, 7 bulan itu waktu yang sangat singkat, terlalu singkat untuk penulisan sebuah sejarah yang utuh, apalagi mungkin ada kata-kata resmi," katanya.
Belum lagi, kata dia, adanya keluhan dari sejumlah kaum perempuan yang merasa telah disepelekan.
Baca Juga: Kritik Proyek Menbud Tulis Ulang Sejarah, Asvi Warman Adam: Terlalu Membesar-besarkan Jasa Soeharto
"Nah, selama reses kemarin saya berkunjung kepada beberapa organisasi-organisasi perempuan. Sangat keras mereka, ya Muslimat, Fatayat, Aisiyah dan sebagainya dalam diskusi-diskusi, kaum perempuan merasa keprihatinan yang dirasakan oleh mereka seakan-akan seperti dispelekan. Nah, itu menjadi pembicaraan sentral di organisasi-organisasi perempuan," katanya.
Untuk diketahui Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menbud Fadli hari ini.
Sedianya rapat ini membahas soal rencana anggaran dari Kementerian Kebudayaan, namun dalam perkembangannya membahas soal proyek penulisan sejarah hingga pernyataan Fadli yang menjadi kontroversi yang meragukan kasus perkosaan massal 1998.
Berita Terkait
-
Dua Legislator PDIP Sakit Hati Sampai Nangis Gara-gara Fadli Zon
-
6 Kontroversi Ahmad Dhani, Terbaru Unggah Ucapan Maia Estianty yang Dianggap Gibah dan Fitnah
-
5 'Aib' Coreng Kontes Kecantikan, Berujung Kontroversi Seperti Pemecatan Merince Kogoya
-
Kritik Proyek Menbud Tulis Ulang Sejarah, Asvi Warman Adam: Terlalu Membesar-besarkan Jasa Soeharto
-
Penulisan Ulang Sejarah Nasional Kejar Tayang, Sejarawan: Pesanan Menteri
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum